Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

KUMPULAN PUISI KEREN DISINI

puisi perjalanan

Ternyata Kaulah Bayangan Itu…

Ditengah heningnya paruh malam
Yang diselimuti embun
Sambil berdesis angin seakan menusuk tulang
Sendi yang sedikit kaku
Terbayang rona raut wajah yang begitu aduhai
Sesekali bayang mu ku tangkap, namun pergi lagi
Menghilang entah kemana
Sontak aku terdiam…
Terjaga...
Terharu…
Kemudian lekas ku basuh muka dengan Lafadz Mu…
Aku pun mengadu…
Yaa Rabb…
Itukah bayangan yang selama ini ku cari…?
Terima kasih Yaa Rabb.

DUA MUTIARA
Titiran, 14 Februari 2024 

Kulihat koper terpajang di atas lemari. 
Tak menyangka mereka tega melakukan itu. 
Aku masih bertahan tak melangkah pergi. 
Demi Cahaya Lamira saat itu. 
Kekurangan diumbar akan menjadi aib. 
Kelebihan dikufuri akan menjadi azab. 
Bahagia itu sederhana, mensyukuri apa yang ada. 
Dunia ini fana tetapi akhirat itu nyata. 
Ingat nak, mereka yang menginginkan ini berakhir. 
Kukabulkan sebagai permintaan terakhir. 
Rumah, mobil, dan uang. 
Tak sebanding dengan kasih sayang. 
Jika kelak ada orang menghadang. 
Sadarkanlah jangan kau lawan. 
Karena mereka, pembatas ini terbentang. 
Kalian tetap keluarga, melebihi semua kawan. 
Pintu ini akan selalu terbuka. 
Untuk kalian berdua. 
Jangan menangis dan menghiba. 
Teruslah bercita-cita. 
Puisi ini adalah bukti nyata. 
Bahwa kita pernah bersama.


BERDAMAI 
Karya: Devi Kurnia, S.Pd.(Guru Bahasa Indonesia SMAN 1 SUKADANA CIAMIS)

Masa gelap itu perlahan menghilang 
Tanpa ada kata maaf kepadaku yang seorang korban 
Entah memang itu tanda balasan keburukanku di masa lalu 
Atau harapan Pencipta agar hambanya kelak akan mendapatkan kasih dan damai Sungguh untuk pertama kali aku berdamai dengan masa laluku 
Entah sudah lelah dengan pikiran yang selalu berdebat 
Betapa banyak keraguan yang selalu menggangguku 
Untung saja itu hanya gangguan klise yang fana 
Tapi masih saja ada yang tak berubah sejak kejadian itu 
Aku masih tidak bisa membuka diri dengan orang lain 
Ketakutan akan perkataan mereka 
Yang padahal hanya sebuah keusilan atas ikut campur dengan hidup orang lain Aku akan tetap belajar mengendalikan hidupku 
Walaupun ketakutan itu masih ada dan nyata 
Namun aku juga punya diriku yang selalu ada 
Satu-satunya yang membantuku selain ibuku.

Kisah Hujan 
Karya : Dewi Nurhayati 

Di luar masih hujan saja 
Gelisah membasuh jalanan 
Tak peduli aktivitas Jadi terhenti, tak ingin tahu 
Banyak yang menunggu waktu 
Di jalanan 
Hujan masih saja 
Menoreh sapuan cinta, tak peduli 
Pada licin, tak mau tahu 
Pada yang menggerutu 
Di kanvas lukisanmu, hujan 
Masih berderai-derai 
Menjilati sisi kalbu 
Ada yang menyuruhmu 
Diam, ada juga yang 
Mendoakan semoga tetap 
Berada pada kesetiaan

Post a Comment for "KUMPULAN PUISI KEREN DISINI"