Meja Perjamuan karya Siti Karina
Chapter 03
***
"Aku mengingatnya."
mendengar jawaban itu, Rena justru tampak tak senang. "sebenarnya ada apa? kenapa anda tampak begitu berbeda?"
Rai memilih untuk diam dan menyembunyikan gelagat keterkejutannya.
Tangan Rena bergerak mengusap rahang Rai "Tatapan anda begitu berbeda. Anda justru terlihat seperti anda yang dulu. Tatapan penuh belas kasih dan keraguan."
"Saya sangat menyukainya." lanjutnya.
Oh ayolah Rai berpikir keras!
Kies memilih putri Almira, tapi tetap mempertahankan Rena di sisi nya, apa maksudnya itu? Jika Kies memang benar benar mencintai Rena, seharusnya Kies menjauhkan Rena dari ibu kota yang sangat berbahaya baginya. Ditambah yang Rena lawan adalah seorang Putri kaisar, dan apa yang bisa dilakukan seorang pelayan? Menggoda atasan dengan kecantikannya? Sungguh menjijikan.
Rai tersenyum miring "Baiklah, jika kau menyukainya, maka kau boleh melihatnya setiap hari." Rai ingin melihat ke depan, apa yang akan Rena lakukan setelahnya.
Mata Rena berbinar.
Baiklah, Ini kesempatan bagi Rai untuk menyisipkan pertanyaan "tahun berapakah ini? Sudah sangat lama, namun hingga saat ini tak ada satupun wanita yang dapat menandingi kecantikanmu." Rai bahkan merasa jijik dengan ucapannya sendiri. Mau tidak mau ia harus mengatakannya, karena ini berkaitan dengan hidup atau matinya.
Rena tersenyum mendengarnya lantas menjawab "sekarang tahun 1580, semua wanita di negeri rozeth berlomba lomba untuk mendapatkan hati putra mahkota dengan kecantikannya. Anda belum banyak turun ke jalan, jadi wajar saja jika anda berpikir bahwa saya adalah wanita tercantik yang pernah anda temui."
Meski Rena adalah seorang pelayan yang berasal dari pelosok, Rai akui bahwa cara bicaranya memang mengagumkan. Mungkinkah Kies telah dihasut oleh mulut manis Rena?
Rai membelakkan matanya "Tunggu! Sekarang tahun 1580?"
Ah sial! Kenapa Rai bertransmigrasi tepat di waktu akan terjadinya kehancuran di negeri Rozeth?
Rai belum siap untuk mati kedua kalinya. Pikiran bodoh pun terlintas di benaknya 'apakah jika aku mati, aku akan bertransmigrasi ke tubuh orang lain lagi?' pikirnya.
kemudian Rai bertanya pada dirinya sendiri. Apa tugas seorang Duke? Apakah berat? Bagaimana jika ia tak dapat menjalankan tugasnya dengan baik?
Rai takut jika nantinya harus berhadapan dengan orang orang pintar. Ia juga tak bisa menggunakan pedang. Lantas siapa yang akan melindunginya dari marabahaya?
"Ya sekarang adalah tahun 1580, memangnya ada apa, yang mulia?" jawab Rena yang semakin mengacaukan pikiran Rai.
Rena tampak kebingungan. Kenapa tuannya ini tiba tiba terkejut ketika menanyakan tahun.
Entah, mungkin Rai yang terlalu lemah. Tubuhnya ambruk tak sadarkan diri.
***
Post a Comment for "Meja Perjamuan karya Siti Karina"