Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Modul Bahasa Indonesia bab Menulis Puisi

MENCARI INSPIRASI DAN MEMBUAT DRAF PUISI

A. MENCARI INSPIRASI

1. Menulis tentang apa yang diketahui. Menulis tentang hal-hal yang kita pernah alami secara pribadi menjadikan kita seorang penulis yang dapat dipercaya dan hal ini akan membuat pembaca bisa terhubung kepada kita dengan lebih efektif melalui puisi yang kita tulis.

2. Menulis dari catatan kecil ataupun buku harian. Kita perlu membiasakan membawa catatan kecil untuk menulis inspirasi. Kita fokus pada hal-hal yang indah atau memancing perasaan tertentu dalam diri. Selain itu,kita pun bisa mendapat inspirasi dari buku harian kita.

Berikut disajikan contoh puisi yang ditulis berdasarkan pengalaman penyair saat mendaki Gunung Lawu di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Salam Bagimu, Lawu
karya : Giyato

salam bagimu, lawu.
detak jantungku,sempurna rindu: pada pijak batu, retak reranting, rimbun daun,dan gelisah angin pendakian: menapak jejak di ketinggian, berkarib pada semak,berkawan dengan rumputan. dalam gelayut kabut dan ritmis  gerimis,ujung kaki tak henti meniti sunyi, jemari tak lelah menggenggam basah. tengadah: berharap gelap mengekalkan kisah angin dan dingin menepis selisih, bersekutu mengeja tasbih. kabut berdzikir bersama lumut di bawah kuntum edelweis yang kuyup dan gugup

B. MENULIS DRAF PUISI

1. Menentukan topik puisi. Kita bisa membuat puisi dari objek apa pun, termasuk dari hal-hal yang acak dan tak bermakna seperti pohon, bulan, waktu, atau mata. Umumnya, orang-orang lebih suka menulis puisi tentang cinta karena topik tersebut terbilang paling universal. Kita bisa mencoba menulis draf puisi berdasarkan foto persitiwa sosial budaya di media massa.

2. Memilih jenis puisi yang akan ditulis. Ingat, struktur puisi sejatinya sangatlah bergantung pada keinginan penulis dan pada puisi itu sendiri. Namun, sebagai penulis pemula, mari kita coba mengawali proses penciptaan dengan menyusun puisi yang berima, terutama karena puisi berima adalah struktur puisi yang paling mudah untuk Kita pelajari dan kuasai. Setelah mencobanya, kita akan semakin termotivasi untuk terus menciptakan puisi yang lebih baik dan kompleks seiring berjalannya waktu. Ingat, sebuah puisitidak harus tersusun daritata bahasa yang masuk akal; yang terpenting, pembaca atau audiens harus mampu memahami pesan yang kita komunikasikan lewat susunan kata-kata yang dipilih.

3. Sampaikan informasi secara deskriptif.Mendeskripsikan elemen, objek, atau emosi adalah faktor terpenting untukmemperdalam nuansa sebuah puisi. Untuk memulai prosesnya, ajukan pertanyaan kepada diri kita sebagai penulis. Misalnya pada topik ‚laut‛, beberapa pertanyaan yang bisa diajukan adalah:

 Apa itu laut? Apakah aku ingin membuat puisi tentang laut, bagian tertentu dari laut, atau samudra?

 Bagaimana rupa laut? Untuk menjawabnya, cantumkan informasi deskriptif mengenai warna, pergerakan, kedalaman, suhu, atau fitur standar laut lainnya. Misalnya, laut memiliki permukaanyangberbuih,memproduksi pusaranair,terlihat mengilapdari kejauhan,atau warnanya mengabu ketika badai. Deskripsikan informasi apa pun yang muncul di benak kita.

 Aspek apa saja yang terlihat jelas pada laut yang kita pilih? Beberapa contoh aspek yang bisa kita deskripsikan adalah ombak yang berbuih, ikan yang berenang dibalik permukaan laut, ketinggian ombak ketika badai, ombak yang tenang ketika cuaca sedang tidak berangin, timbunan sampah yang berenang-renang di permukaan laut, sekelompok lumba-lumba yang berenang di permukaan laut, ketinggian level air di sepanjang garis pantai, organisasi konservasi lautan yang sedang mengejar pemburu hiu, atau tangisan burung camar Pasifik.

4. Brainstorming menulis bebas. Menulis bebas merupakan cara brainstorming yang digunakan dalam menulis karena kita mendorong diri untuk terus menulis dalam sebuah kurun waktu. Ini adalah cara yang tepat untuk mulai menuangkan beberapa ide kita di atas kertas.

 Saat menulis dengan bebas,jangan pikirkan tata bahasa atau tanda baca. Yang penting Kita harus terus menulis dan jangan pernah menarik pensil menjauh dari kertas. Kita bisa menulis dengan bebas selama tiga menit atau bahkan duapuluh menit. Terserah kita. Menulis bebas membantu kita menuangkan seluruh ide di atas kertas dan menciptakan hubungan antara seluruh ide yang ada ini yang mungkin sebelumnya terkubur. Pada kegiatan ini, kita dapat memanfaatkan mind mapping untuk memudahkan tugas.

Post a Comment for "Modul Bahasa Indonesia bab Menulis Puisi"