Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

SADAT KALI CIMANUK [INDRAMAYU]

Ki Tarka(alm), Sudarman, Conny
Ketelair Indonesia_ Penulis kali ini akan mengungkap tulisan sejarah perihal naskah kuno yang dimiliki oleh ibu Dewi, yaitu Naskah Ki Buyut Raksadipura, Margadadi. Yang telah diterjemahkan oleh rekan penulis, Ki Tarka [alm], semoga kebaikan ini mengalir laksana air. Selamat menyimak !

SADAT KALI CIMANUK

“Bismillahirrahmannirrahim
Isun angucapaken sadat cimanuk

Betara janur betara gagah prekosa
Betara budhigala ireng
Sang betara drubala putih
Sang betara sudhara putih


Gur arané amadh
Roh ilapi aranéng ilmu
Senyatanéng kudratullah 
kakasih ki siti wali

Byar padang maripaté ora hana kang hingkang ngaling-ngalingi
Sangsang sun, sun ngambah segara madu
Anna sakudhupéng melati
Ambuné aruma awangi

Kukus namanéng tinjo
Darabakan namaning bening
Gilang-gilang tanana ngadheg
Ratu sari Allah

Kanggo ngasih ing wong wangan
Dat héyang kongas sira singa ruteng
Embah sekar gubah
Sadattana ugerjati

Lungguh putung hujung gunung
Sun mentas hing linggar jati
Tés érang badanku allah
Muhamadh badanku allah

Kebut putih araning nyawah
Antel putih sagara sampurna
Nur caya nur iman bawang abang apa rasané
Legi sira sirna isun sampurna”
Abuk, Conny, Sudarman
Dari tulisan yang beraksara Jawa pada naskah aslinya dapat kita analisis atau kita tafsirkan dalam makna ilmiah yaitu banyak makna yang terkandung maupun tersirat dalam Sadat Kali Cimanuk, serta bisa ditafsirkan dari berbagai sudut pandang. Dari segi hubungan antar wilayah pada saat dahulu kala, bisa jadi Sadat ini merupakan identitas pendudukan wilayah aliran sepanjang kali Cimanuk. Dari susunan kalimat, Sadat Cimanuk memiliki kearifan lokal Islami, yakni dengan contoh kita ambil kosa kata yang berlaku pada jaman itu, sebut saja kata "Betara" kata betara bukan merujuk kepada tokoh pewayangan atau yang ada hubungannya dengan kedewataan namun sepertinya "Betara" disini lebih kepada seseorang yang sangat dihormati karena ia telah dimuliakan olehNya. Sadat ini juga mengandung titah persatuan, "sira singa ruteng" [kamu yang meneguhkan] juga merujuk pada ajaran tauhid.

Sumber Naskah : Ki Buyut Raksadipura, Margadadi
Pemilik : Ibu Dewi
Bahan : Kertas Bergaris
Aksra & Bahasa : Cacarakan / Cirebon - Dermayu

Post a Comment for "SADAT KALI CIMANUK [INDRAMAYU]"