Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

INDONESIA AKAN PUNYA NEGARA TETANGGA BARU

penduduk Bougainville
Ketelair Indonesia_ Indonesia akan mempunyai negara tetangga baru yang memiliki kekayaan alam yang indah, namun jika ingin melancong ke sana disarankan harus berhati-hati.

Dikutip dari Daily Mail, Sabtu (25/12/2021) akan ada negara baru yang muncul dengan jarak yang sangat dekat dengan Indonesia. Calon negara tersebut bernama Bougainville, yang lebih memilih merdeka dari Papua Nugini dalam Referendum tahun 2019.

Hasil referendum membuat penduduk lokal dan pengamat internasional menggembar-gemborkan masa depan yang positif bagi Bougainville, sebagian didorong oleh harapan bahwa Bougainville akan mandiri melalui sumber daya alamnya yang berharga, termasuk potensi pariwisatanya.

proses pelepasan Bougainville akan dimulai pada tahun 2023. Apabila pelepasan ini berhasil maka diperkirakan calon negara baru ini akan merdeka sepenuhnya pada tahun 2027.

Bougainville memilih untuk merdeka dari Papua Nugini karena ingin lebih mengembangkan potensi sumberdaya alam yang dimilikinya. Calon negara baru ini mempunyai kekayaan alam yang luar biasa indahnya.

Hutannya yang belum pernah tersentuh, sungai yang sangat jernih, gunung berapi, dan 685 km panjang garis pantai yang masih sangat asri. Calon negara baru ini juga mempunyai spot wisata yang sangat ikonik, yaitu sebuah tempat yang merupakan lokasi bekas perang dunia kedua.

Meskipun Bougainville sangat indah, pulau itu baru-baru ini dilanda Covid-19 varian Delta, lalu memutuskan lockdown setelah 10 kematian pada awal November dan 170 infeksi terbaru.

Untuk itu, bagi para pelancong yang berniat datang berwisata ke negara baru ini disarankan harus menyiapkannya dengan matang dan hati-hati.

Selain Covid-19, kasus penyakit malaria dan endemik menjadi ancaman bagi yang ingin pergi berwisata di negara baru ini.

Selain itu, masih ada banyak faktor yang membuat negara induknya, PNG, berada di luar jalur dalam hal pariwisata, terutama reputasi yang berbahaya untuk keselamatan pribadi.

Hal ini sebagian besar disebabkan oleh kejahatan dan kekerasan antara penduduk setempat, terutama kekerasan dalam rumah tangga dan kekerasan terhadap perempuan, serta korupsi.

Beberapa bahkan mengatakan ada masalah keamanan yang mengganggu. Jika Sahabat Dream berniat ke sana, disarankan untuk waspada dengan lingkungan sekitar, hindari keluar setelah gelap, dan kunci semua jendela dan pintu di penginapan.

Untuk sebagian besar kebutuhan dasar, seperti listrik, makananan, air minum dan air panas, dan internet masih belum memadai di calon negara baru ini.

Itulah beberapa informasi mengenai calon negara baru yang akan segera muncul dengan jarak tidak jauh dari Indonesia.
Anggota Upe menunggu untuk memberikan suara
dalam referendum Bougainville di Teau, Bougainville, Papua Nugini. 
Berikut fakta tentang negara Bougainville;
Indonesia berada di ambang mendapatkan tetangga Pasifik baru. Bougainville nama negara itu. 

Bougainville memilih merdeka dari Papua Nugini dalam referendum pada 2019.
Hasil referendum membuat penduduk lokal dan pengamat internasional menggembar_gemborkan masa depan yang positif bagi Bougainville, sebagian didorong oleh harapan bahwa Bougainville akan mandiri melalui sumber daya alamnya yang berharga, termasuk potensi pariwisatanya.

Berikut ini 8 fakta Bougainville yang bakal menjadi negara baru dekat Indonesia, dikutip dari Daily Mail:

1. Merdeka Penuh dari Papua Nugini 2027

Meski merdeka dari Papua Nugini (PNG) dalam referendum pada 2019, proses pelepasan Bougainville baru akan dimulai pada 2023. Diperkirakan warganya akan mendapatkan kemerdekaan penuh pada 2027.

Bertie Ahern, Ketua Komisi Referendum Bougainville, pada akhir November lalu menyatakan bahwa 176.928 orang atau sekitar 98% pemilih telah mendukung kemerdekaan dalam sebuah referendum menuju negara baru.

Ini mengakhiri proses perdamaian selama puluhan tahun dan pemulihan panjang dari perang saudara brutal antara pemberontak Bougainville, pasukan keamanan Papua Nugini dan tentara bayaran asing yang berakhir pada tahun 1998 dan menewaskan hingga 20.000 orang. Pada saat itu, ini adalah 10 persen dari populasi.

Dr Anthony Regan, seorang ahli PNG di Australian National University mengatakan reaksi terhadap referendum itu 'dapat dimengerti tetapi terlalu dini'.

"Ini tetap menjadi kandidat yang paling mungkin untuk negara baru, tetapi itu tidak akan mudah untuk dicapai."

Dia mengatakan pemerintah PNG setuju untuk memberi Bougainville lebih banyak tanggung jawab untuk urusannya daripada provinsi PNG lainnya akan tetapi saat ini masih jauh untuk menjadi negara merdeka.

Apa yang mungkin merupakan langkah bertahap menuju otonomi yang lebih besar untuk Bougainville tetapi mengatakan jadwal untuk menjadi negara yang sepenuhnya mandiri pada tahun 2027 adalah 'sangat tidak pasti'.

"Perdana menteri PNG belum secara eksplisit mengatakan tidak, tetapi dia telah menyatakan keberatan tentang efek preseden kemerdekaan untuk Bougainville," kata Dr Regan.

Ketakutannya adalah bahwa provinsi kaya sumber daya lainnya ingin melepaskan diri dari PNG, melemahkan negara secara ekonomi dan budaya.

2. Pariwisata Backpacker Alternatif Bali atau Fiji

Optimisme setelah referendum mungkin membuat para pencari sensasi pemberani dan backpacker dengan budget terbatas untuk menjelajahi pulau yang subur sebagai alternatif dari Bali atau Fiji - tetapi Anda sebaiknya menunggu, atau setidaknya melakukan perencanaan yang sangat hati-hati.

"Operator tur terbatas di Bougainville, mereka terutama bekerja dengan veteran Perang Dunia II dan kerabat mereka," kata Dr Thiago Cintra-Oppermann, pakar Bougainville dari Australian National University.

3. Tempat Indah Namun Infrastruktur Terbatas

Media Inggris Daily Mail, menyebut Bougainville adalah tempat yang sangat indah, dengan pemandangan yang luar biasa dan beragam. Orang-orangnya pun disebutkan sebagai sosok yang ramah. Kendati demikian infrastruktur di wilayah tersebut masih sangat terbatas dibandingkan dengan Fiji dan Bali.

4. Reruntuhan Perang Dunia II dan Wisata Sejarah Jadi Unggulan 

Salah satu atraksi utama adalah reruntuhan Perang Dunia II dan wisata sejarah. Lebih dari 60.000 orang Amerika berbasis di Bougainville selama Perang Dunia II dan Laksamana Jepang Isoroku Yamamoto tewas dalam kecelakaan pesawat hutan di sana.

5. Tinggi Potensi Penyakit Malaria

Meskipun Bougainville sangat indah, dengan hutan yang belum tersentuh, sungai, gunung berapi, dan 685 kilometer garis pantai yang masih asli, industri pariwisata embrionik - melayani orang Australia, Amerika, dan Jepang - tutup selama pandemi COVID-19.

Pulau itu baru-baru ini dilanda strain Delta, lalu memutuskan lockdown setelah 10 kematian akibat COVID-19 pada awal November dan 170 infeksi baru.

"Ekowisata adalah area pertumbuhan yang memungkinkan, tetapi selama dua tahun terakhir ini terhenti," kata Dr Cintra-Oppermann.

Sebagai negara berkembang, Bougainville memiliki banyak hal yang harus dilakukan dalam mengembangkan layanan kesehatan dan infrastruktur pariwisata.

Selain COVID-19, penyakit malaria yang endemik juga menjadi isu yang berkelanjutan. 
(dikabarkan dari surat kabar Inggris, Daily Mail dengan sedikit perubahan)

Post a Comment for "INDONESIA AKAN PUNYA NEGARA TETANGGA BARU"