Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

MEDSOS Bagaimana dan Mengapa ? Rasakan Apa yang Terjadi Bila Berhenti Ber_media_Sosial

13 Hal yang Terjadi saat Kamu Berhenti Bermain Media Sosial

Ketelair Indonesia_ Bermain media Sosial adalah tempat yang menyenangkan sekaligus bisa menghabiskan waktu. Ada beberapa hal yang bisa terjadi saat kamu berhenti bermain media sosial, meski hanya untuk waktu yang sebentar.

facebook
Bermain media social penuh dengan scrolling tiada henti. Bisa menyenangkan dan menyebalkan. Ketika kamu bermain media sosial, bisa saja timbul rasa ramai atau justru merasa terisolasi dan merasa tidak mampu.
Mungkin akan sulit membayangkan hidup tanpa media sosial. Tapi, ada banyak pula pertimbangan yang bisa diambil untuk berhenti dari scrolling yang tiada akhir.
Kalau kamu siap mengambil risiko, berikut adalah hal yang bisa diharapkan ketika berhenti bermain media sosial.

1. Kamu akan menyelesaikan banyak pekerjaan, dan lebih cepat.

Ketika kamu tidak harus cemas memikirkan suara dering ponsel, kamu akan lebih menemukan produktivitas lebih tinggi daripada biasanya.
Faktanya, Asosiasi Psikologi Amerika memperkirakan bahwa mencoba menangani banyak tugas sekaligus — seperti mengklik bolak - balik antara Facebook dan pekerjaan — dapat mengurangi waktu produktif kalian sebanyak 40%.

2. Kreativitas akan mengalir begitu saja

Jika kamu merasa buntu dalam kreativitas, itu mungkin ada hubungannya dengan kebiasaan bermain media sosial, Kunci pikiran yang imajinatif adalah beristirahat sejenak ketika kamu sedang mengerjakan sesuatu selain media sosial.
Dengan meninggalkan media sosial sepenuhnya, kamu menghilangkan notifikasi yang mengganggu dan membiarkan kreativitas mengalir.

3. Efek awal mungkin kamu akan merasa cemas

Sementara efek berhenti dari media social umumnya positif dalam jangka panjang, reaksi langsung yang akan dirasakan mungkin berupa stres dan kecemasan. Perasaan ini disebabkan penarikan neurobiologis dari perasaan selalu terhubung dengan media sosial tersebut.
"Jika kamu menggunakan media sosial secara terus menerus seperti yang orang lain lakukan, anda akan mengalami peningkatan kadar dopamin. Jadi ketika berhenti melakukan itu, ada beberapa penarikan," kata David Greenfield, PhD, asisten profesor klinis psikiatri di University of Connecticut School of Medicine dan pendiri Pusat Ketergantungan Internet dan Teknologi.
Untungnya, perasaan ini biasanya tidak bertahan setelah beberapa hari pertama berhenti dari media social. Jadi, kamu akan segera dapat menikmati efek positifnya.

4. Stress akan berkurang

Karena media sosial sangat mudah diakses di mana saja dan kapan saja, kamu sering merasa terdorong untuk memperhatikan apa yang terjadi di timeline dan halaman utama media sosial setiap hari.
Menurut Greenfield, dorongan untuk terus - menerus menyadari apa yang terjadi secara online menyebabkan peningkatan kortisol, hormon stres. Stres yang meningkat ini dapat membawa banyak efek yang tidak menguntungkan pada otak, seperti berkurangnya memori dan peningkatan kemungkinan depresi.
Menjauh dari media sosial membuat kamu kurang rentan terhadap kortisol tingkat tinggi, membuat kamu lebih tenang dan lebih fokus.

5. Akan lebih percaya diri

Ketika kamu memposting di media sosial kamu cenderung hanya membagikan bagian hidup yang bahagia dan menarik yang kamu ingin orang lain lihat. Ini mungkin tampak tidak berbahaya, tetapi ketika kita hanya melihat orang - orang yang terbaik, tercantik, atau terkaya, mudah untuk kamu jadi merasa tertinggal.
Psikolog menyebutkan, kecenderungan untuk membandingkan diri secara negatif dengan mereka yang kamu yakini lebih unggul disebut perbandingan sosial ke atas.

6. Kamu akan memiliki tidur yang cukup

Kamu meluangkan waktu sebentar untuk memeriksa sebuah pemberitahuan di Instagram sebelum istirahat. Namun, tiba - tiba kamu sadar kamu sudah menjelajah, menyukai, dan berkomentar jauh melampaui waktu istirahat yang layak kamu dapatkan.
Terdengar akrab? Greenfield mengatakan ini telah menjadi kebiasaan umum bagi banyak orang di malam hari, sering menghabiskan 1 - 2 jam menelusuri media sosial di tempat tidur.
"Padahal, foto yang kamu komentari hanya sekedar seseorang pergi makan malam atau seseorang bermain dengan hamster barunya," kata Greenfield.
Ketika kamu keluar dari media sosial kamu membebaskan diri dari prioritas ekstra ini dan membelikan diri kalian sendiri dorongan kesehatan yang kuat dari istirahat malam yang baik.
Jika kalian membutuhkan aktivitas pendinginan / ringan di malam hari, hindari layar handphone dan cobalah sesuatu yang lebih santai dan tidak memakan waktu, seperti membaca buku atau merencanakan agenda besok.

7. Kamu akan memperkuat hubungan langsung dengan orang lain

Tentu, media sosial dapat menjadi cara terbaik untuk tetap berhubungan dengan teman lama atau keluarga dari luar kota. Tetapi, memutuskan hubungan dengan internet dapat memberikan keajaiban bagi persahabatan nyatamu.
Hubungan interpersonal tatap muka umumnya jauh lebih kuat daripada yang dilakukan hanya secara online. Mengambil napas dari akun media sosial akan memaksa kamu untuk fokus pada interaksi dunia nyata ini.

8. Kamu cenderung tidak mudah bosan

Apakah kamu berpikir bermain media sosial bisa mengurangi kebosanan saat mengantri di supermarket? Para peneliti di Kent State yang mempelajari 41 mahasiswa menemukan efek sebaliknya.
"Hebatnya, kebosanan meningkat selama 30 menit penggunaan media sosial," kata Andrew Lepp, PhD, seorang profesor di Kent State University yang berspesialisasi dalam psikologi penggunaan media sosial.
Jika kamu tidak scrolling feed kamu tanpa berpikir, kamu dapat memilih aktivitas yang lebih menarik secara mental untuk menghilangkan kebosanan, seperti mengerjakan teka - teki silang atau membaca buku.

9. Kamu akan duduk lebih sedikit

Duduk sepanjang hari bisa berbahaya bagi kesehatan kamu selayaknya merokok, kata para ilmuwan.
Setelah seharian bekerja, kamu semakin banyak menggunakan waktu luang untuk mengecek media sosial — dari posisi duduk.
"Orang - orang akan berkata, 'wow, saya tidak menyadari bahwa saya duduk 90 menit ekstra setiap hari karena Facebook.'" kata Lepp.
Menjauh dari media sosial membebaskan waktu kalian untuk kegiatan yang lebih sehat. Hanya saja, jangan ganti scrolling dengan bermain video game atau di Netflix. Pelajari sebuah cara untuk memiliki hubungan yang lebih sehat dengan media sosial.

10. Kamu akan belajar lebih banyak tentang diri sendiri

Setelah kamu berhenti menelusuri pendapat orang lain, kemungkinan besar kamu akan mengetahui lebih banyak tentang apa yang memotivasi kamu, bukan mereka.
"Ketika orang menghapus diri mereka dari media sosial, mereka kehilangan godaan untuk mengumpulkan perhatian dan umpan balik dari orang lain dengan memposting di mana mereka pergi makan malam atau ke mana mereka pergi berlibur," kata Tom Kersting, LPC, psikoterapis berlisensi, dan konselor keluarga dan penulis Disconnected: How to Reconnect Our Digitally Distracted Kids.
"Kebutuhan untuk menjadi penting di mata orang lain akan kehilangan pegangannya, yang mengarah pada penemuan diri sendiri," lanjutnya.

11. Keterampilan pengambilan keputusan pada diri kamu akan meningkat

Keyakinan dan nilai pada orang dipengaruhi oleh apa yang mereka baca di media sosial. Menurut sebuah studi dari Pew Research, setengah dari pengguna Facebook mendapatkan berita mereka hanya dari situs tersebut.
"Banyak keputusan yang dibuat orang bukan tentang berpikir, ini adalah kesadaran kolektif," kata Kersting.
Hapus diri kalian dari media sosial dan kalian akan belajar bagaimana berpikir lebih banyak, dan membuat keputusan maupun pilihan secara mandiri.
12. Kamu akan lebih sedikit berdebat

Jauh lebih mudah untuk mengetik komentar pedas saat kamu bersembunyi di balik layar daripada melontarkan hinaan saat kalian berada di ruangan yang sama dengan seseorang. Tetapi, ketika kamu berhenti menggunakan media sosial, kamu mengeluarkan diri dari keributan dan kalian tidak akan terlalu emosional.
"Jadi, kalian tidak perlu membawa kekesalan di dalam hari kalian perihal postingan orang lain tersebut," kata Kersting.

13. Kamu lebih banyak mengembangkan kecerdasan emosional

Meninggalkan media sosial mungkin tidak hanya membuat kamu menjadi orang yang lebih baik, tapi juga dapat membantu mengembangkan kecerdasan emosional, keterampilan yang berharga di tempat kerja. Tapi itu memang mengharuskan kalian berinteraksi dengan manusia lain.
"Ketika kita berada di depan layar komputer selama berjam - jam sehari, maka kita menghilangkan kemungkinan interaksi tatap muka dan itu mengurangi kecerdasan emosional kita," kata Kersting.
Mengangkat kepala kamu dari layar dan melakukan percakapan nyata dapat meningkatkan kualitas hubungan kamu dan membantu kamu mengembangkan keterampilan penting ini.

Jadi, sudahkah kamu mempertimbangkan pilihan untuk berhenti dari media sosial?
(repost from Ayocirebon. com)

Post a Comment for "MEDSOS Bagaimana dan Mengapa ? Rasakan Apa yang Terjadi Bila Berhenti Ber_media_Sosial"