Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Lelea, Desa Lelea, Kecamatannya Lelea, Sebuah Icon Budaya Indramayu

Indramayu sebagai lumbung padi

AKULTURASI BUDAYA JAWA-SUNDA, LELEA_INDRAMAYU PUNYA SEJUTA PESONA SENI BUDAYA

GAMBARAN UMUM INDRAMAYU

Kabupaten Indramayu terdiri dari 31 kecamatan, 8 kelurahan, dan 309 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 1.845.205 jiwa dengan luas wilayah 2.040,11 km² dan sebaran penduduk 904 jiwa/km².

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarah, demikian Bung Karno berpesan dengan semangat berkobar. Sejarah berhubungan erat dengan tradisi, budaya, kesenian serta nilai-nilai kearifan lokal yang tumbuh berkembang dalam kehidupan. Semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” sebagai pengikat persatuan dalam keberagaman tercermin dalam keseharian penduduk Indramayu. Budaya suku Sunda dan suku Jawa yang tumbuh dalam masyarakat Indramayu menjadi bentuk ekspresi nyata terhadap akulturasi dua kebudayaan yang ada. Salah satu daerah yang paling berpengaruh terhadap pelestarian budaya yakni desa Lelea, Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu.
Upacara Adat Ngarot
Terletak di Provinsi Jawa Barat dan berbatasan dengan Cirebon di bagian tenggara membuat Indramayu berbudaya serta berbahasa Sunda. Masyarakat Indramayu menggunakan bahasa Cirebon dengan dialek khas Indramayu yang terkenal dengan sebutan Bahasa Dermayon. Bahasa Dermayon sendiri terbagi menjadi dua yaitu, Basa Besiken (bahasa resmi untuk menghormati lawan bicara) dan Basa Ngoko (bahasa sehari-hari dalam pergaulan). Selain itu, untuk masyarakat Indramayu di bagian selatan dan barat daya menggunakan bahasa Sunda dialek Indramayu yang disebut dengan Bahasa Sunda Lea. Wah dari segi bahasa saja sudah beragam. Belum lagi budaya Ngarot yang begitu fenomenal. Pasti memiliki ragam budaya lainnya. Namun penulis akan mengungkapkan tentang Lelea, fenomena Lelea. Sampai_sampai Bupati Indramayu, Ibu Nina membuat film tentang budaya ini.

LELEA TERDEPAN

Kecamatan Lelea merupakan salah satu kecamatan dari 31 kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Indramayu, terletak pada jarak 16 Km dari Ibukota Kabupaten Indramayu, dengan luas wilayah 5.416,849 Ha, terdiri dari tanah pekarangan seluas 638,16 Ha, tanah tegalan seluas 89,220 Ha, tanah sawah seluas 4.678,989 Ha dan tanah untuk keperluan lain-lain seluas 10,48 Ha.
3 gadis ngarot
Kecamatan Lelea mempunyai topografi 100 % dataran rendah, dengan curah hujan mencapai 1.267 mm/tahun atau rata-rata 131 mm/tahun. Sedangkan berdasarkan letak geografisnya batas wilayah Kecamatan Indramayu adalah sebagai berikut :
  • Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Losarang
  • Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kecamatan Widasari dan Kecamatan Bangodua
  • Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Lohbener
  • Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Cikedung
    Kantor Kecamatan Lelea
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Indramayu Nomor 10 Tahun 2008 Tentang Kecamatan dan Kelurahan di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Indramayu, Kecamatan Lelea mencakup wilayah kerja 11 Desa yaitu :
  1. Desa Tugu
  2. Desa Nunuk
  3. Desa Telagasari
  4. Desa Pengauban
  5. Desa Tempel
  6. Desa Cempeh
  7. Desa Lelea
  8. Desa Tamansari
  9. Desa Langgengsari
  10. Desa Tunggul Payung
  11. Desa Tempel Kulon
Tradisi Upacara Ngarot

gadis ngarot

Upacara Ngarot dilaksanakan agar mendapatkan hasil pertanian yang melimpah. Upacara Ngarot sudah ada sejak abad 16 dan sampai sekarang masih diselenggarakan, terutama oleh masyarakat khususnya para muda-mudi di Kecamatan Lelea setiap menjelang penggarapan sawah. Upacara adat ini biasanya dilaksanakan setiap hari rabu, minggu keempat bulan November dengan kostum yang khas, warna-warni bunga serta aksesoris yang gemerlap.

Post a Comment for "Lelea, Desa Lelea, Kecamatannya Lelea, Sebuah Icon Budaya Indramayu"