Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

BUGIS, HIKAYAT DESA YANG HILANG DI KABUPATEN INDRAMAYU

Peta Bugis Tua

Hatta, ditulis namanya dalam batu sejarah desa yang hilang, dalam hikayat kampung Bugis, Anjatan, Indramayu. Ada sebuah desa yaitu Pengasinan, Pada sekitar tahun 1955 desa tersebut adalah desa yang luas dengan penduduk yang rata_rata adalah petani. Sebagai titik laku masyarakat dan perkembangan perekonomian desa terletak di wilayah Talang. Pada saat itu asal mula musnahnya desa ini berilustrasi pedesaan yang terkekang oleh tentara DI/TII. Tentara_tentara DI/TII itu seringkali datang dan menyambangi penduduk dengan hentakan senjata_senjata mereka untuk meminta upeti. Upeti_upeti yang didapat adalah sebagai sumbangsih pemberontakan terhadap pemerintah Indonesia. Tokoh_tokoh yang mencoba menolak langsung dibawa dan diintimidasi. Ada pula diantara dari mereka yang melaporkannya pada tentara Indonesia atau TNI. 

Pada saat bersamaan, tatkala tentara DI/TII sedang melakukan penggeledahan dan pengambilan paksa atas upeti_upeti itu, datangah tentara Indonesia TNI. Tak terelakan lagi kedua pasukan itu unjuk senjata dan terjadilah pertempuran hebat. Beberapa anggota pasukan DI/TII berhasil dipukul mundur, dan menyerah. Namun tidak dengan pimpinan pasukan. Ia marah besar mendengar bahwa pasukannya dihalau oleh TNI atas laporan masyarakat. Ia mengancam akan membumihanguskan tanah Pengasinan menjadi lautan api. 

Setelah datang ke Pengasinan, penduduk menjadi sangat ketakutan. Banyak rumah_rumah penduduk dibakar, pusat geliat perekonomian diporak_porandakan. Sedangkan penduduk sekitar melarikan diri untuk menyelamatkan jiwa dan keluarganya. Ada yang melarikan diri ke Tumaritis Kertanegara, Bugis Tua, dan daerah sekitarnya.

Akhirnya desa Pengasinan hangus dan rata dengan tanah. Sekarang dapat kita saksikan beberapa peninggalan sejarah yang masih tersisa, diantaranya adalah bangunan Belanda jembatan tua Talang, pemakaman umum atau pejaratan yang sekarang sudah tidak digunakan lagi sebagai pemakaman umum, serta puing_puing bangunan yang terpendam dalam hamparan tanah. di area pertanian Talang sendiri sering kali penduduk yang mengolah tanah di situ menemukan puing_puing bangunan tua. Sekarang pedukuhan tersebut sudah tidak bisa kita temukan, lenyap bersama penderitaan pada masa itu. Yang masih kita saksikan justru menguningnya padi yang lestari, sawah yang gemilang melimpah hasil para petani. Yah..., sawah yang subur.

Demikianlah hikayat desa yang hilang di kabupaten Indramayu. 

Post a Comment for "BUGIS, HIKAYAT DESA YANG HILANG DI KABUPATEN INDRAMAYU"