Bagaimana Cara Menata Usaha Rumahan Agar Sukses ? Ini Dia Jawabannya !
Mau Usaha Rumahan Anda Sukses? Ikuti Resep Ini!
Menjalankan usaha rumahan pada awalnya dianggap kurang 'prestis,' padahal jika ditekuni potensinya sangat besar. Beberapa perusahaan dunia juga berawal dari bisnis rumahan yang dikelola dengan serius. Google sendiri juga diawali dari bisnis di garasi rumah. Di Indonesia, kisah sukses Kaskus, Bukalapak atau Tokopedia yang juga berawal dari usaha rumahan layak dijadikan contoh.
Mudahnya menjalankan operasional yang bisa dilakukan dari rumah lambat laun membuat usaha ini mulai banyak peminatnya. Jika Anda amati dari berbagai forum bisnis online seperti puluhan grup bisnis online di Facebook, forum seperti Ads-id, Kaskus dan masih banyak lagi mempunyai member ribuan dengan nominal transaksi yang cukup fantastis. Dari sinilah usaha rumahan tersebut dimulai, sebuah usaha yang dijalankan dari rumah, baik usaha offline maupun online.
Layaknya persaingan bisnis profesional, tidak semua pebisnis rumahan sukses dengan usaha yang dirintisnya. Seringkali tidak fokus, keinginan untuk cepat kaya, kurang sabar, membuat pebisnis rumahan pemula sering ganti model bisnis dan berujung pada kegagalan dan malas untuk bangkit lagi. Di sinilah masalah utama dari usaha rumahan ini.
Apakah Anda bagian dari pebisnis pemula yang gagal dan malas bangkit? Atau mungkin bagian dari pebisnis yang sudah lama namun tidak berkembang juga? Simak uraian rahasia kiat sukses bisnis rumahan berikut ini:
Mulai dan Lakukan Saja !
Mulai Usaha Rumahan Anda dari Sekarang
Sebelum membuka usaha, ada begitu banyak yang dipikirkan oleh calon pebisnis rumahan pemula. Modalnya darimana, pengelolaannya seperti apa dan yang terpenting produk yang mau dijual laku atau tidak. Berbagai analisa kelayakan usaha yang dilakukan akhirnya berujung pada batal buka karena takut hasil analisanya banyak yang minus. Kunci utama buka bisnis rumahan adalah “Mulai dan Lakukan Saja.”
1. Ciptakan Lingkungan Kerja yang Baik
Budaya perusahaan menjadi nilai tambah tersendiri bagi kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Mulailah membangun budaya perusahaan dalam usaha rumahan Anda. Lingkungan kerja dipengaruhi oleh perilaku karyawannya dan juga infrastruktur pendukung kerja seperti peralatan kantor, desain ruangan, dan sebagainya. Mulailah dengan membuat ruangan kantor Anda senyaman mungkin dan tentu saja sebagai usaha baru, desain ruang kantor tersebut haruslah terjangkau dari sisi biaya.
2. Kelola Keuangan Secara Profesional
Seringkali usaha rumahan menjadi tidak berkembang bahkan bangkrut bukan karena produknya tidak laku tapi disebabkan oleh pengaturan cash flow yang tidak bagus. Pengelolaan keuangan bisa saja kacau jika tidak ada pemisahan yang jelas antara uang pribadi dan dana untuk usaha. Tindakan investasi dan pengambilan hutang harus cerdik jangan sampai saat hutang jangka pendek jatuh tempo justru untuk membiayai investasi jangka panjang. Catatan pengeluaran dan pemasukan yang baik membuat siklus usaha menjadi terkontrol.
Dalam mengelola keuangan, hal yang terpenting adalah mencatat transaksi keluar masuk barang, membuat catatan pemasukan, tertib dalam mengelola hutang usaha. Catatan keuangan ini dikenal dengan nama laporan laba rugi, neraca dan laporan arus kas. Tiga laporan penting ini wajib untuk dipahami pemilik usaha dan bisa dibuat dalam bentuk sederhana sesuai dengan skala usaha rumahan yang dimiliki. Untuk membuatnya juga tidak terlalu rumit, dan bisa dipelajari secara autodidak. Laporan neraca menunjukkan catatan semua harta dan kewajiban yang dimiliki. Laporan Laba Rugi berisi catatan pemasukan dan pengeluaran usaha sehingga bisa menunjukkan usaha tersebut untung atau rugi pada periode pencatatan. Laporan arus kas mencatat transaksi keluar masuk dana perusahaan yang penting untuk dimonitor supaya tidak terjadi arus kas negatif yang bisa membuat usaha berhenti. Ingat, bahwa arus kas adalah nyawa sebuah usaha. Tanpa kas positif, usaha akan berhenti. Disini pentingnya bagian keuangan khususnya perbendaharaan mengawal dan mengatur posisi arus kas supaya tetap positif.
3. Bentuk Tim yang Kuat
Usaha sendiri dari rumah memiliki banyak godaan. Rasa ingin cepat besar, naik turunnya penjualan yang bisa menyebabkan frustrasi, usaha tak kunjung bertumbuh. Maka dari itu dibutuhkan tim yang solid. Tanpa tim yang kuat, Anda hanya akan bekerja sendiri yang justru akan membuat Anda cepat putus asa saja menghadapi dinamika usaha rumahan. Ada baiknya Anda membentuk tim dengan kemampuan yang berbeda dan saling melengkapi. Jangan lupa karakter anggota tim juga harus seirama untuk menghindari perpecahan tim hanya karena ego sesaat dari anggotanya.
4. Bekerjalah di Tempat yang Membuat Anda Produktif
Walaupun usaha dari rumah, terkadang pemilik usaha merasa jenuh dan monoton jika terus-menerus berada di tempat yang sama. Ada kalanya Anda butuh improvisasi baik lokasi usaha, siklus usaha, atau bahkan personal yang menjalankan usaha tersebut. Pada prinsipnya, tempatkan orang pada posisi yang paling produktif. Jika orang tersebut sudah mulai jenuh pada posisinya segera lakukan rotasi untuk penyegaran sehingga produktivitas usaha tetap tercapai dengan baik.
5. Bekerja Pada Bisnis Anda, Bukan Dalam Bisnis Anda
Petuah bijak ini memiliki arti yang cukup dalam. Bekerja pada bisnis memberi arti bahwa Anda harus fokus pada keuangan, rencana pemasaran, visi dan strategi, serta sistem dan proses yang menyediakan infrastruktur untuk pengembangan bisnis supaya terus berkembang dan berkelanjutan. Jangan sampai sebagai pemilik usaha, justru terjebak pada rutinitas usaha seperti fokus hanya pada produk atau layanan pengiriman. Rutinitas operasional harian lebih baik dikerjakan oleh karyawan Anda saja, sementara sebagai pemilik fokuslah pada visi kedepan.
6. Memiliki Sikap Bahwa Anda Bekerja dari Rumah, Bukan di Rumah
Hasil usaha seringkali adalah wujud dari apa yang dipikirkan oleh pelaku usaha tersebut. Bekerja dari rumah memang memberikan kemudahan dan keleluasaan dalam bekerja, namun perlu diingat bahwa banyak pelaku usaha rumahan karena terlalu santai justru usahanya terkesan tidak profesional. Walaupun bekerja dari rumah, namun tekankan pada seluruh anggota tim bahwa mereka bukanlah di rumah tersebut namun mereka harus berfikir bahwa mereka pada dasarnya bekerja di kantor bukan di rumah.
7. Hasilkan Produk yang Terbaik dalam Bisnis Anda
Banyak pebisnis pemula yang bingung mau buka usaha apa karena saking banyaknya usaha yang sudah ada. Rasa-rasanya semua jenis usaha sudah ada yang menggeluti, tinggal mau buka usaha apa dan mencontoh siapa. Dalam memulai bisnis rumahan, prinsip ATM (amati, tiru dan modifikasi) sah-sah saja. Dan itu lebih baik daripada buka ide sendiri namun belum pernah diujicoba orang lain dan akhirnya berakibat bisnis tidak jalan dan malah rugi.
Tidak semua orang mampu membuat pilihan yang tepat pada percobaan pertama. Jujurlah dengan diri sendiri tentang kebiasaan kerja Anda dan apa yang membuat Anda selalu bersemangat dalam bekerja sebelum Anda memutuskan untuk memulai bisnis dari rumah. Hal ini dinamakan passion. Usaha yang sukses biasanya berawal dari passion yang kuat terhadap sebuah produk yang ingin dijual.
8. Jangan Meremehkan Branding
Branding,atau pembuatan merek adalah nyawa bagi sebuah produk yang akan atau telah dijual. Branding merupakan hal yang paling penting ketika membangun identitas untuk perusahaan Anda. Sebuah merk didesain dan dibangun untuk menyampaikan pesan dengan jelas, membangun kepercayaan dan kredibilitas usaha Anda, mengikat pelanggan Anda secara emosional, memotivasi pembeli, dan juga mengamankan loyalitas pembeli.
9. Membuat Skala Prioritas
Pada saat awal memulai usaha rumahan, waktu dan aktivitas Anda banyak terpakai untuk mengenalkan dan memasarkan produk. Seiring dengan perkembangan usaha, saat produk Anda mulai dikenal masyarakat, penjualan cenderung meningkat, masalah biasanya muncul saat pemilik usaha kewalahan menerima pesanan yang semakin besar. Jika tidak diantisipasi, hal ini bisa mengganggu layanan pelanggan. Untuk Menanggulangi hal ini, pemilik usaha rumahan harus memiliki rencana berdasarkan urutan skala prioritas.
10. Memiliki Cadangan Produksi
Mengantisipasi kondisi darurat seperti gangguan proses produksi seperti mesin rusak, atau listrik padam sangatlah penting. Ada banyak cara yang bisa dilakukan seperti memiliki subkontraktor yang bisa suplai produk saat kondisi darurat dengan kualitas produk yang setara dengan produk usaha Anda sehingga bisa tetap menghasilkan. Selain subkontraktor, Anda juga bisa membuat cadangan dengan menyiapkan genset jika terjadi listrik padam.
Catatan Penting Membangun Usaha Rumahan
Pelajaran Dasar dalam Membangun Usaha Rumahan
Sukses seringkali ditandai oleh usaha besar, omset berlimpah, karyawan banyak dengan kesejahteraan yang bagus dan tentu saja laba yang menakjubkan. Hal ini sah-sah saja, namun terlalu ideal untuk dimimpikan dalam waktu dekat dari sebuah usaha rumahan yang baru saja dirintis. Sebenarnya sukses bukanlah sebuah tujuan tapi tahapan proses yang harus dilalui. Setiap tahap usaha mulai dari membuka kantor, rekrut karyawan, sampai terjadinya penjualan adalah sebuah kesuksesan. Sukses harus diraih setiap hari. Pemilik usaha rumahan bisa belajar dari setiap proses yang dilalui. Dengan belajar dari proses tersebut, pemilik usaha rumahan bisa terus melakukan perbaikan untuk mendapatkan sukses pada tahapan berikutnya.
11. Amankan Aset Digital Usaha Anda dari Risiko Hilang
Salah satu aset penting dari usaha adalah data digital. Walaupun hanya sekelas usaha rumahan, akan tetapi catatan usaha sudah harus tercatat rapi dalam komputer sehingga mudah dimonitor setiap saat. Hati-hati dalam menyimpan data usaha tersebut. Jangan sampai bisa diakses oleh orang yang tidak berkepentingan. Anggota keluarga juga perlu di jauhkan dari data penting ini jika tidak berkepentingan. Jangan sampai karena malas atau tidak sengaja membuat data usaha rumahan hilang terhapus. Intinya usaha rumahan harus dikelola terpisah dengan aktivitas harian diluar usaha rumahan tersebut.
12. Hati-Hati Membuat Lowongan Kerja dan Merekrut Karyawan
Karyawan adalah aset perusahaan yang paling berharga. Proses rekrutmen karyawan bisa dimulai dari membuat iklan lowongan kerja. Banyak perusahaan yang membuka lowongan pekerjaan tetapi tidak mencantumkan job description yang akan dilakukan oleh pelamar dan hal ini tentu saja akan membuat pelamar menjadi ragu untuk melamar lowongan kerja, apalagi jika usaha Anda hanya sekelas usaha rumahan. Biasanya usaha rumahan hanya mencari karyawan sekitar rumah atau yang dikenal saja. Namun seiring perkembangan usaha rumahan, apalagi jika usaha tersebut berbasis online, maka rekrutmen tenaga profesional perlu dilakukan.
13. Ciptakan Komunikasi yang Baik
Ada penelitian menarik dari salah satu lembaga survey yang menyebutkan bahwa lebih dari 50% kegagalan sebuah usaha berawal dari komunikasi yang buruk. Salah komunikasi bisa saja terjadi di internal karyawan atau dengan pihak eksternal seperti pelanggan maupun pemasok (supplier). Salah kirim barang, produk yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang diminta, komplain akibat produk yang dijual oleh marketing tidak sesuai dengan media promosi, dan sebagainya, adalah wujud nyata buruknya budaya komunikasi yang terjadi di perusahaan tersebut. Jika tidak bisa bertemu langsung, maka berkomunikasi melalui email dan telepon terutama, sangat penting untuk dilakukan secara teratur.
14. Efisien dalam Operasional Usaha Rumahan
Jika butuh investasi dalam usaha rumahan, sesuaikan investasi Anda dengan utang yang akan jatuh tempo. Jangan sampai salah kelola keuangan sehingga terjadi negatif arus kas. Untuk usaha yang masih baru, usahakan untuk efisien dalam pengeluaran biaya operasional. Beberapa kegiatan usaha yang bisa dikendalikan agar bisa lebih murah adalah rapat koordinasi dan anggaran untuk promosi. Koordinasi bisa dilakukan melalui komunikasi online, bisa dalam bentuk grup chat internet messaging atau mailing list. Sedangkan biaya promosi lebih baik di arahkan ke dalam bentuk pemasaran menggunakan agen untuk efisiensi biaya.
15. Hindari Perasaan Terisolasi yang Berdampak pada Kreativitas
Bekerja dari rumah kadangkala membuat diri kita menjadi terisolir dan mudah stress. Jika ini terjadi secara berturut-turut, maka bisa mematikan kreativitas usaha kita. Untuk mengatasi permasalahan ini, sebaiknya pemilik usaha dan karyawannya rajin bergabung dengan berbagai kelompok masyarakat. Selain untuk menghindari perasaan terisolir, bergabung dengan kelompok masyarakat bisa menambah jaringan pemasaran bagi pemilik usaha. Pelan namun pasti, kegiatan ini bisa meningkatkan bisnis dan kualitas hidup karyawan yang bekerja pada usaha rumahan tersebut.
Perhatikan Legalitas Usaha
Lengkapi Dokumen Usaha yang Diperlukan
Membuka usaha rumahan kadangkala terdengar cukup sederhana. Namun sebenarnya banyak juga aspek di luar bisnis yang perlu diperhatikan bagi pemilik usaha. Selain faktor pemasaran dan operasional usaha, aspek legalitas usaha juga perlu diperhatikan untuk menghindari usaha kita terjebak dalam sengketa perbuatan melawan hukum atau melanggar aturan.
16. Lengkapi Ijin yang Dibutuhkan
Ijin usaha ada banyak macamnya. Proses pengurusan usaha biasanya masuk dalam satu pintu di Pusat Layanan Ijin Terpadu Dinas Perijinan Pemerintah Daerah setempat. Ijin dibagi berdasarkan usaha yang akan dilakukan. Ijin yang umum seperti misalnya, bangunan harus sudah ada IMB, SIUP, TDP, NPWP dan beberapa ijin spesifik lainnya dari dinas terkait. Jika usaha rumahan Anda bergerak pada bidang tertentu misalnya kesehatan, maka harus dapat rekomendasi dari Dinas Kesehatan, usaha peternakan harus dapat rekomendasi dari dinas pertanian dan peternakan setempat, dsb.
17. Pahami Pajak untuk Usaha Rumahan
Walau baru sebatas usaha rumahan, pemilik usaha harus mulai paham dan melek tentang pajak yang mengatur usaha rumahan berdasarkan jenis usaha yang dijalani. Jika bingung, ada baiknya berkonsultasi dengan kantor pajak setempat sehingga bisa memudahkan pemilik usaha untuk mengatur anggaran pajak tersebut. Pahami juga celah UU Pajak yang memungkinkan Anda bisa berhemat biaya pajak namun tetap sesuai degan ketentuan UU yang berlaku. Semakin luas pengetahuan Anda, semakin besar kemungkinan Anda akan dapat menghemat uang. Anda bisa mempelajari lebih dalam lagi tentang beberapa pemotongan pajak untuk bisnis rumahan.
Saat ini pajak sudah mulai dikelola oleh pemerintah daerah setempat yang memungkinkan pemilik usaha lebih mudah berkoordinasi dengan instansi setempat. Hasil pajaknya pun langsung terasa untuk pengembangan infrastruktur dan pengembangan usaha setempat.
18. Pahami Undang-Undang Tenaga Kerja dan Aturan Lain Terkait Usaha Anda
Perkembangan bisnis usaha rumahan bisa saja tergantung dari pengelolaan karyawan yang baik. Jadikan karyawan Anda betah bekerja sehingga bisa produktif dalam mengembangkan usaha. Karyawan akan merasa nyaman dalam bekerja jika perusahaan tempat dia bekerja mengikuti ketentuan yang diatur dalam UU Tenaga Kerja. Selain itu, perhatikan juga aturan lokal setempat dalam bentuk Peraturan Daerah dari dinas terkait di bawah kewenangan pemerintah Daerah. Bisnis rumah yang berhubungan dengan publik, memiliki karyawan yang bekerja dari rumah, atau memiliki jam kerja yang tidak standar berada pada risiko yang lebih tinggi untuk bersengketa secara hukum. Selain itu karyawan juga merasa tidak betah bekerja pada lingkungan seperti ini.
Setiap aturan yang ditentukan oleh pemerintah selalu saja ada tahap pemeriksaan dari instansi terkait. Siapkan diri Anda untuk menghadapi pemeriksaan seperti ini. Bisa saja datangnya dari kantor pajak atau kantor dinas tenaga kerja setempat. Jika bisnis Anda melibatkan penanganan makanan, bahan-bahan berbahaya, maka lengkapi juga ijin usaha dari dinas terkait.
19. Desain Rumah Layaknya Kantor yang Menarik
Pada umumnya, rumah memiliki ruang tamu, ruang tidur, dan ruang keluarga. Jauh berbeda dengan kantor yang lebih banyak berisi ruang kerja karyawan. Jika Anda melakukan usaha dari rumah, maka desain rumah juga harus diubah menjadi layaknya kantor yang disesuaikan dengan jenis usaha yang dijalankan. Jika berbentuk usaha penjualan produk jadi, berarti display ruangan untuk pameran produk harus diprioritaskan. Jika usaha dalam bentuk pengolahan barang jadi, maka ruang produksi mesti jadi prioritas utama. Jika usaha lebih banyak ke urusan pemasaran produk online, maka ruang kerja staff yang nyaman dengan jaringan online lancar menjadi skala prioritas. Jadi sesuaikan saja bentuk ruangan dengan jenis usaha yang dijalankan.
Pendanaan Bisnis Rumahan Anda
Mencari Dana untuk Membangun Usaha Rumahan
Usaha tentu saja butuh modal. Modal bisa berasal dari setoran modal awal dari pemilik usaha atau jika sudah berkembang bisa saja dalam bentuk tambahan modal dari hutang bank. Perlu diingat bahwa pemilik usaha sebaiknya hanya berhutang ke bank jika usaha sudah jalan dan jangan pernah memulai usaha dari nol dengan modal dari pinjaman bank.
Usaha baru sangat riskan akan kegagalan sehingga jangan sampai mengorbankan pinjaman bank sebagai jaminan kelangsungan usaha baru tersebut. Jika gagal jaminan Anda bisa disita dan nama baik Anda akan rusak dalam riwayat kredit di Bank Indonesia. Lalu solusinya bagaimana? Berikut ini alternatif beberapa tempat yang bisa jadi solusi pendanaan usaha Anda.
20. Kartu Kredit
Sebenarnya, menggunakan kartu kredit sebagai modal usaha adalah sebuah langkah konyol. Mengapa demikian? Karena tujuan penerbitan kartu kredit pada awalnya adalah sebagai alat bantu pembayaran tanpa perlu bawa uang. Istilah tersebut saat ini dikenal dengan nama cashless money seusai kampanye BI tentang penggunaan transaksi non tunai untuk memudahkan dan membuat nyaman bertransaksi.
Seiring perkembangan bisnis, kartu kredit punya banyak variasi produk yang menawarkan berbagai macam fasilitas. Salah satunya adalah penawaran produk pinjaman tanpa agunan. Produk ini sebenarnya sangat menarik dari sisi cepatnya dana cair, mudah dan tanpa jaminan dan tanpa syarat yang rumit. Banyak pemilik usaha rumahan yang sempat tergoda dengan produk ini. Namun perlu diwaspadai, produk ini sebenarnya hanya cocok untuk kebutuhan dana darurat bukan untuk usaha. Coba lihat betapa mahalnya bunga yang ditetapkan untuk produk ini.
Lalu bagaimana manfaat kartu kredit ini terkait permodalan usaha? Solusi yang bisa dipakai adalah dengan sistem tranksaksi 1 bulan lunas atau setidaknya 40 hari lunas. Pemilik usaha bisa mencari supplier yang melayani pembelian dengan kartu kredit atau transaksi online dengan kartu kredit. Dari sini, pemilik usaha bisa bermain dari tanggal cetak kartu dan tanggal jatuh tempo. Pembelian barang setelah tanggal cetak akan dimasukkan di bulan berikutnya. Hal ini bisa dimanfaatkan untuk mengatur jarak pembayaran bisa sampai dengan 40 hari. Anda pernah mencobanya? Bagi pemain kartu kredit hal ini sudah biasa, bagi yang pemula, coba saja pelajari siklus tagihan kartu Anda dan manfaatkan tempo pembayaran 30-40 hari tanpa bunga ini.
21. Mencari Dana Hibah Perusahaan
Banyak perusahaan BUMN yang saat ini mempunyai usaha binaan. Usaha binaan ini biasanya dalam bentuk pendanaan dengan bunga yang ringan. Atau jika memungkinkan, modal usaha rumahan juga dapat diperoleh dari dana hibah perusahaan, baik perusahaan pemerintah maupun swasta. Bentuknya bisa dalam bentuk dana CSR. Perlu diketahui bahwa perusahaan-perusahaan besar biasanya memiliki budget atau anggaran tersendiri untuk membantu membangun perekonomian masyarakat. Penyaluran dana tersebut melalui Divisi CSR (Corporate Social Responsibility). Untuk teknis penyaluran dana biasanya dalam bentuk event competition atau lomba. Paling banyak diadakan untuk mahasiswa dalam bentuk usaha start-up. Melalui event tersebut, peluang bagi para calon pengusaha untuk mendapatkan tambahan dana terbuka lebar.
22. Menjalin Kerjasama dalam Bentuk Bagi Hasil
Bagi hasil saat ini sangat populer di masyarakat. Konsep ini biasanya diawali saat seseorang mempunyai usaha yang sudah berjalan dan butuh pengembangan usaha dalam bentuk modal. Mau pinjam ke bank, tetapi terkendala soal jaminan dana, analisa kelayakan, atau malah takut bunganya mahal. Solusi yang biasanya terpikirkan oleh pemilik usaha seperti ini adalah menawarkan kerjasama dalam bentuk bagi hasil. Jika Anda memiliki teman atau saudara yang memiliki minat yang sama dan hendak menjadikan hal tersebut sebagai bisnis, cara ini dapat dijadikan pilihan. Bentuk kerjasama bisnis bisa jadi hanya memberikan bantuan berupa modal, atau bisa jadi membantu juga dapat operasional bisnis sehari-hari. Hal yang perlu diperhatikan adalah komposisi bagi hasil yang akan dilakukan saat untung dan bagaimana jika kondisi rugi. Kedua belah pihak harus menyepakati hal-hal seperti diatas supaya tidak ada yang merasa dirugikan. Jika memungkinkan sebaiknya kesepakatan itu perlu dibuat perjanjian tertulis untuk mengantisipasi bila terjadi sesuatu di kemudian hari.
23. Mencari Investor
Konsep modal usaha dari investor sebenarnya mirip dengan bagi hasil diatas namun untuk skala besar. Cara ini juga membantu kita mendapatkan dana dari pihak ketiga secara efisien karena pemilik usaha tidak terkena beban bunga. Bedanya dengan konsep kerjasama bagi hasil, investor biasanya hanya memberikan modal berupa dana tanpa ikut terjun langsung dalam operasional. Ketentuan umum dalam kerjasama model investasi ini relatif sama seperti cara di atas, hal-hal seperti pembagian hasil atau kesepakatan lain harus dibuat berupa perjanjian tertulis agar kedua belah pihak tidak ada yang merasa dirugikan bila terjadi sesuatu di kemudian hari.
24. Mengajukan Pinjaman Modal Usaha ke Bank atau Koperasi
Bank dan koperasi adalah solusi terakhir yang menjadi pilihan bagi pemilik usaha rumahan. Jika pengelolaan usaha rumahan Anda sudah profesional, sebaiknya menempuh usaha permodalan dengan cara ini. Bank atau Koperasi adalah tempat yang tepat untuk permodalan usaha profesional. Koperasi lebih mudah dalam proses pembiayaan daripada bank. Syarat dan bunganya juga relatif lebih ringan. Namun biasanya plafon pinjaman yang diberikan dalam bentuk kecil dan jangka waktu yang pendek. Anda harus membuat proposal atau profil usaha dalam bentuk yang sesuai dengan standar bank.
Perhatikan juga kemampuan Anda dalam mengembalikan pinjaman bank atau koperasi tersebut biasanya bekisar antara 8-10% per tahun. Perlu diingat, solusi modal usaha melalui bank dan koperasi ini sebaiknya menjadi pilihan terakhir karena kewajiban pembayaran bunga dan cicilan dapat menjadi kendala untuk bisnis yang baru mulai berjalan. Pastikan usaha rumahan Anda sudah berjalan idealnya minimal tiga tahun dan kemudian baru mengajukan pinjaman ke bank.
Dalam pengajuan permohonan modal usaha ke pihak ketiga, khususnya lembaga profesional seperti bank, maka pemilik usaha harus mendesain profil usahanya sebaik mungkin namun tetap dengan menggunakan data yang benar serta akurat. Lampirkan profil usaha dari sisi Keuntungan Finansial (Financial Benefit), Keuntungan Secara Makro Ekonomi (Macro Economy Benefit), serta Keuntungan Sosial (Social Benefit) yang diterima masyarakat berkaitan dengan usaha yang Anda jalani tersebut.
Usaha Rumahan Harus Melek Teknologi
Memanfaatkan Teknologi untuk Mendukung Usaha
Walaupun masih dalam skala kecil, usaha yang dijalankan dari rumah tetap harus menggunakan teknologi sebagai bagian dari kegiatan operasionalnya. Teknologi bisa mempermudah proses dan meningkatkan daya saing usaha rumahan. Beberapa perangkat teknologi berikut ini bisa jadi pertimbangan pengembangan usaha rumahan ke depannya.
25. Komunikasi Online
Komunikasi online bisa dalam berbagai macam bentuk mulai dari BBM, WhatsApp, Yahoo Messenger, Skype, Facebook, dsb. Jika Anda familiar dengan beberapa aplikasi tersebut, maka biaya komunikasi bisa dihemat, khususnya jika usaha rumahan tersebut mengandalkan tenaga pemasaran di lapangan yang membutuhkan intensitas komunikasi dengan frekuensi tinggi. Hanya karena bisnis Anda berbasis dari rumah, tidak berarti Anda harus terjebak di rumah. Sebuah smartphone dapat membantu Anda menjalankan bisnis Anda dari mana saja. Smartphone juga dapat membuat fleksibilitas dan aksesibilitas sangat terdukung. Komunikasi tatap muka atau melalui telepon pun bisa dilakukan.
26. Mesin Produksi dan Dukungan Perangkat Lunak yang Tepat
Mesin produksi untuk skala usaha yang dikerjakan dari rumah tentu saja masih dalam bentuk sederhana. Hal ini sangat lumrah, yang penting jangan sampai usaha produksi rumahan dilakukan secara manual. Jika mesin produksi sudah ada, sebaiknya mulai dilakukan investasi untuk meningkatkan daya saing usaha rumahan.
Selain mesin produksi, dukungan perangkat lunak atau software juga sangat menunjang kinerja usaha rumahan. Menggunakan perangkat lunak manajemen proyek bisa membantu semua orang yang terlibat mempunyai pemahaman yang sama tentang proyek tersebut. Dengan dukungan alat bantu perangkat lunak, kita bisa menetapkan prioritas dan efisiensi mengelola proyek.
27. Perangkat Elektronik
Usahakanlah untuk tidak mencatat usaha rumahan dalam bentuk kertas, karena rawan rusak, hilang, dsb. Pastikan semua pencatatan usaha, transaksi dan komunikasi sudah dilakukan dalam bentuk data elektronik atau digital. Di sini, usaha rumahan butuh perangkat pendukung seperti komputer, scanner dan perangkat elektronik lainnya. Mesin fax dan telepon fixed line saat ini sudah banyak ditinggalkan dan digantikan fungsinya dengan scanner, email dan aplikasi smartphone.
Mungkin Anda pernah mendengar istilah teknologi berbasis Cloud. Saat ini usaha yang dikerjakan dari rumah baik produksi maupun proyek digital sudah mengarah ke teknologi ini. Data dan informasi terkait proyek tersimpan dalam sebuah server dari provider dan bisa diakses bersama oleh semua pihak yang terkait bisnis tersebut. Lembar monitoring kerja juga tersedia di server tersebut. Beberapa layanan dari Google Drive, Google Sheet sudah mengakomodir kebutuhan ini.
Pemasaran Bisnis Rumahan Anda
Mengenalkan Bisnis Rumahan pada Masyarakat
Bisnis apapun itu, pemasaran sangatlah penting. Jika usaha masih kecil, maka pemasaran dapat menjadi lebih penting untuk bisnis rumahan. Biaya pemasaran yang ditanggung oleh perusahaan dapat mencapai 70% sampai 80% dari total biaya produksi. Biaya pemasaran yang besar ini dipicu biaya iklan di media cetak maupun elektronik yang besar. Selain itu, sering sebuah produk akan mudah dikenal dan digemari oleh pelanggan jika iklan yang ditayangkan menggunakan bintang iklan yang terkenal. Artis terkenal biasanya yang digunakan. Padahal belum tentu kualitas produknya lebih baik dari pada produk yang tidak memakai artis yang terkenal. Pemasaran yang efektif tidaklah harus mahal, yang penting pemilik usaha harus punya target, berapa rupiah dikeluarkan dan berapa rupiah yang harus didapatkan. Berikut ini adalah metode pemasaran usaha rumahan yang bisa dicoba:
28. Gunakan Alat Pemasaran Gratis
Pemasaran adalah kunci usaha baru yang belum punya nama di masyarakat. Ada banyak cara untuk melakukan pemasaran produk, mulai dari yang gratis sampai berbayar mahal. Untuk pemasaran gratis saat ini, teknologi sudah banyak berperan di dalamnya. Beberapa teknik pemasaran gratis berikut ini bisa Anda coba:
- Internet
Saat ini sudah banyak situs yang menawarkan iklan gratis. Bisa berbentuk iklan baris atau forum atau yang lainnya. Pemilik bisnis pemula bisa mencoba cara ini. Makin banyak produk yang diiklankan di beberapa web iklan gratis, maka produk usaha Anda akan semakin dikenal.
- Supermarket
Jika produk usaha terkait dengan masyarakat tradisional, maka pemasaran dengan sebar brosur di pasar bisa jadi alternatif menarik. Tak jarang para SPG yang cantik digunakan untuk menarik calon pembeli.
- CFD
Acara Car Free Day saat ini sudah populer dikenal oleh masyarakat luas. Beberapa kota setiap hari Minggu memberlakukan Car Free Day (CFD). Pemilik usaha bisa memasarkan produknya melalui event ini. CFD yang banyak dikunjungi masyarakat membuat banyak perusahaan melirik ke sini. Pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) juga banyak yang memasarkan produknya di sini.
- Event
Beberapa tempat keramaian seperti pada perayaan atau event-event tertentu juga dapat dijadikan sebagai ajang pemasaran gratis. Biasanya terkait dengan hari besar agama atau hari besar nasional. Misalnya saja karnaval perayaan 17 Agustus, atau kegiatan-kegiatan wisata yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah. Ada juga beberapa daerah yang kadang kala mengadakan pasar kaget, banyak pelaku usaha mulai dari UKM sampai perusahaan besar memanfaatkan ini. Salah satunya ada di pasar kaget Sunday Market di Manahan Solo, Jawa Tengah atau Sunday Morning (Sanmor) UGM Yogyakarta.
Perlu diketahui bahwa saat ini sekitar 500 juta orang mempunyai akun Facebook. Sebuah peluang yang sangat menggiurkan dari segi target market yang harus dibidik. Anda dapat menggunakan Facebook untuk mempromosikan produk Anda secara gratis. Metode yang paling umum digunakan adalah dengan membuat fans page pada Facebook. Promosikan page Anda pada grup-grup yang Anda ikuti. Sering-seringlah membuat status dari produk Anda yang menarik. Upload foto-foto dari produk Anda sehingga lebih mudah dikenal oleh pengguna Facebook.
Kemudahan Twitter dalam memasarkan produk adalah adanya fitur ngetweet, dan follow. Ikutilah (follow) berbagai akun di Twitter. Anda dapat mencarinya pada pengikut (follower) yang banyak. Pemasaran jauh lebih mudah tersebar dengan cara pesan berantai melalui akun twitter ini. Sering-seringlah membuat tweet yang menarik sehingga banyak orang yang membaca dan retweet lagi (RT) tweet Anda.
- Youtube
Pemasaran akan lebih mengena jika dilakukan melalui video interaktif. Buatlah video tentang produk Anda dan upload video Anda di Youtube ini. Gartis dan mudah di akses oleh pengguna youtube. Hendaknya video dibuat semenarik mungkin dengan gambar atau foto dan musik yang mendukung promosi produk Anda. Anda tidak harus menggunakan artis terkenal. Anggota keluarga juga bisa dijadikan bintang pada video ini. Justru akan terlihat orisinil dan natural.
- Blog
Jika Anda hobi menulis di blog atau website, promosi di tempat ini juga menarik untuk dilakukan. Blog adalah cara yang banyak dilakukan oleh pelaku usaha untuk memasarkan produknya. Mereka yang melakukan ini biasanya pelaku UKM atau usaha rumahan. Postingkan artikel-artikel yang menarik tentang produk Anda dan jangan lupa ditutup dengan ajakan membeli produk. Tak lupa juga upload foto atau video yang mendukung. Desain blog Anda semenarik mungkin. Sering-seringlah membuat artikel yang berisi tentang iklan dari produk Anda.
29. Gunakan Pemasaran Berjenjang
Pemasaran berjenjang banyak dikenal sebagai MLM (multilevel marketing). Metodenya dengan merekrut agen pemasaran dengan sistem bonus dan success fee. Dari agen ini tersebar promosi produk melalui mulut ke mulut. Kunci sukses di sini adalah peran agen dalam memasarkan produk yang dijual. Namun di balik itu, jika produk Anda berkualitas dan memuaskan pelanggan, maka secara sendirinya pelanggan akan mengatakan hal ini ke orang lain supaya mencoba produk Anda.
Pemasaran berjenjang juga bisa dimulai dari situs jual beli online yang menawarkan sistem reseller. Promosikan produk Anda pada beberapa situs jual beli online yang saat ini banyak bermunculan di internet. Karena online, maka Anda perlu waspada juga beriklan di situs ini. Jangan sampai Anda tertipu.
30. Buat Desain yang Tepat
Kekuatan iklan terletak pada frekuensi muncul di media dan desain yang bagus. Iklan saat ini sudah berubah fungsinya menjadi bentuk persuasi, sehingga orang yang melihat iklan dapat tergerak untuk membeli atau setidaknya mengenal lebih jauh produk atau jasa yang ditawarkan tersebut. Buatlah iklan semenarik mungkin yang membuat pembaca iklan langsung teringat produk Anda sebagai akibat kuatnya desain yang tertanam dalam iklan tersebut. Desain iklan yang efektif bermula dari tujuan proyek yang jelas. Jadi, tetapkan sedari awal tujuan utama dari iklan yang akan Anda buat dari segi pesan, segmentasi, dan juga menarik pandangan. Desain yang menarik akan membuat iklan Anda mudah diingat oleh pembaca dan jika suatu saat dia butuh produk tersebut, maka yang akan dia lakukan adalah mencarinya berbekal dari desain yang mudah diingat.
Mulai Saja!
Uraian kunci sukses usaha rumahan di atas terletak pada beberapa faktor pendukung yang penting untuk dilakukan. Untuk memulai usaha, hanya satu yang harus dijadikan pedoman, yaitu “Mulai Saja.” Setelah usaha mulai jalan, maka yang perlu dilakukan selanjutnya oleh pemilik usaha tersebut adalah menjaga pelanggan sehingga tetap setia pada produk Anda, yang mana mereka dapat melakukan pemasaran yang efektif untuk membuka peluang pelanggan baru. Karyawan dengan keahlian yang bagus juga memiliki peran penting. Proses mendapatkan karyawan bagus bisa dimulai dari rekrutmen yang tepat dan pembinaan karyawan yang berkelanjutan.
Jangan lupa bahwa salah satu faktor yang menambah daya saing usaha rumahan Anda adalah penggunaan teknologi dengan optimal. Sebagai tambahan, karyawan yang menjalankan usaha juga harus up to date dengan teknologi terkini. Selain itu, supaya tidak terjadi sengketa melawan pihak yang berwenang, sudah seharusnya pemilik usaha memperhatikan dan mematuhi aturan yang berlaku misalnya ketentuan tentang pajak, aturan tenaga kerja, dan lain sebagainya. Yang terakhir, buatlah identitas produk dengan sangat menarik dan mudah diingat. Selamat mencoba !
Post a Comment for "Bagaimana Cara Menata Usaha Rumahan Agar Sukses ? Ini Dia Jawabannya !"