Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Bagaimana Cara Membuat Ringkasan

Ketelair Indonesia_ Bagi orang yang sudah terbiasa membuat ringkasan, mungkin kaidah yang berlaku dalam menyusun ringkasan telah tertanam dalam benaknya. Meski begitu, tentu saja perlu diberi patokan sebagai pegangan dasar penulisan dalam hal ini membuat ringkasan terutama bagi mereka yang baru mulai atau bahkan belum pernah membuat ringkasan. Berikut ini penulis berikan beberapa pegangan yang dipergunakan untuk membuat ringkasan yang baik dan teratur.

1. Membaca Naskah Asli

Bacalah naskah asli sekali atau dua kali, kalau perlu berulang kali agar Anda mengetahui kesan umum tentang karangan tersebut secara menyeluruh. Penulis ringkasan juga perlu mengetahui maksud dan sudut pandang penulis naskah asli. Untuk mencapainya judul dan daftar isi tulisan (kalau ada) dapat dijadikan pegangan karena perincian daftar isi mempunyai pertalian dengan judul dan alinea-alineanya dalam menunjang pokok-pokok tulisan yang tercantum dalam daftar isi.

2. Mencacat Gagasan Utama

Jika Anda sudah menangkap kesan umum, dan sudut pandang pengarang asli, silahkan memperdalam dan mengkongkritkan semua hal itu. Bacalah kembali karangan itu bagian demi bagian, alinea demi alinea sambil mencacat semua gagasan yang penting dalam bagian atau alinea itu. Pokok-pokok yang telah dicatat dipakai untuk menyusun sebuah ringkasan. Langkah kedua ini juga menggunakan judul dan daftar isi sebagai pegangan. Yang menjadi sasaran pencacatan adalah judul-judul bab, judul anak bab, dan alinea, kalau perlu gagasan bawahan alinea yang betul-betul esensial untuk memperjelas gagasan utama tadi juga dicatat yah...

3. Mengadakan Reproduksi

Pakailah kesan umum dan hasil pencatatan untuk membuat ringkasan. Urutan isi disesuaikan dengan naskah asli, tetapi kalimat-kalimat dalam ringkasan yang dibuat adalah kalimat-kalimat baru yang sekaligus menggambarkan kembali isi dari karangan aslinya. Bila gagasan yang telah dicatat ada yang masih kabur, silahkan melihat kembali teks aslinya, tapi jangan melihat teks asli lagi untuk hal lainnya agar Anda tidak tergoda untuk menggunakan kalimat dari penulis asli. Karena kalimat penulis asli hanya boleh digunakan bila kalimat itu dianggap penting karena merupakan kaidah, kesimpulan, atau perumusan yang padat.

4. Ketentuan Tambahan

Setelah melakukan langkah ketiga terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan agar ringkasan itu diterima sebagai suatu tulisan yang baik.

    A. Susunlah ringkasan dalam kalimat tunggal daripada kalimat majemuk.

    B. Ringkaskanlah kalimat menjadi frasa, frasa menjadi kata. Jika rangkaian gagasan panjang, gantilah dengan suatu gagasan sentral saja.

    C. Besarnya ringkasan tergantung jumlah alinea dan topik utama yang akan dimasukan dalam ringkasan. Ilustrasi, contoh, deskripsi, dan lain-lain dapat dihilangkan, kecuali yang dianggap penting.

5. Jika memungkinkan, buanglah semua keterangan atau kata sifat yang ada, meski terkadang sebuah kata sifat atau keterangan masih dipertahankan untuk menjelaskan gagasan umum yang tersirat dalam rangkaian keterangan atau rangkaian kata sifat yang terdapat dalam naskah.

6. Anda harus mempertahankan susunan gagasan dan urutan naskah. Tapi yang sudah dicacat dari karangan asli itulah yang harus  dirumuskan kembali dalam kalimat ringkasan Anda. Jagalah juga agar tidak ada hal yang baru atau pikiran Anda sendiri yang dimasukan dalam ringkasan.

7. Agar dapat membedakan ringkasan sebuah tulisan biasa (bahasa tak langsung) dan sebuah pidato / ceramah (bahasa langsung) yang menggunakan sudut pandang orang pertama tunggal atau jamak, ringkasan pidato atau ceramah itu harus ditulis dengan sudut pandang orang ketiga.

8. Dalam sebuah ringkasan ditentukan pula panjangnya. Karena itu Anda harus melakukan seperti apa yang diminta. Bila diminta membuat ringkasan menjadi seperseratus dari karangan asli, maka haruslah membuat demikian. Untuk memastikan apakah ringkasan yang dibuat sudah seperti yang diminta, silahkan hitung jumlah seluruh kata dalam karangan itu dan bagilah dengan seratus. Hasil pembagian itulah merupakan panjang karangan yang harus ditulisnya. Perhitungan ini tidak dimaksudkan agar Anda menghitung secara tepat jumlah riil kata yang ada, tapi perkiraan yang dianggap mendekati kenyataan. Jika Anda harus meringkaskan suatu buku yang tebalnya 250 halaman menjadi sepersepuluhnya, perhitungan yang harus Anda lakukan adalah sebagai berikut :

A. Panjang karangan asli (berupa kata) adalah: Jumlah halaman x jumlah baris per halaman x jumlah kata per baris = 250 x 35 x 9 kata = 78.750 kata.

B. Panjang ringkasan berupa jumlah kata adalah; 78.750 : 10 = 7. 875 kata. Panjang ringkasan berupa jumlah halaman ketikan adalah ; jika kertas yang dipergunakan berukuran kuarto, jarak antar baris dua spasi, tiap baris rata-rata sembilan kata, pada halaman kertas kuarto dapat diketik 25 baris dengan jarak dua spasi, maka; jumlah kata per halaman adalah; 25 x 9 kata = 225. Jumlah halaman yang diperlukan adalah: 7.875 : 225 = 35 halaman.

Post a Comment for "Bagaimana Cara Membuat Ringkasan"