Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

PUISI LAMA

mantra

Assalamu'alaikum Wr. Wb.... 

Sahabat, pada kesempatan kali ini penulis akan mengutarakan tentang bentuk_bentuk puisi lama. Karena dari sinilah sejarah perkembangan kesusastraan di Indonesia dikenal di Asia, bersamaan peradaban yang telah maju sebelum dan semasa kerajaan_kerajaan yang tumbuh dan berkembang di seluruh wilayah Nusantara.

Berikut ini penulis sampaikan ciri_ciri puisi lama dan bentuk_bentuk puisi lama;

Puisi Lama

Puisi lama pancaran masyarakat lama. Masyarakat lama mempunyai ciri_ciri, antara lain :

  1. Merupakan masyarakat hidup bersama atau masyarakat gotong royong.
  2. Merupakan masyarakat buta huruf. Kalaupun ada tulisan, maka kepandaian tulis_baca itu hanya merupakan kepandaian istimewa dan hanya terbatas pada golongan cendikiawan atau para pujangga.
  3. Statis, yaitu masyarakat yang setia dan mempertahankan sifat kekolotan (konservatif) dan tradisional.
Itulah sebabnya puisi lama itu mempunyai ciri_ciri, antara lain : 
  • Puisi lama pada umumnya merupakan puisi rakyat dan tak dikenal pengarangnya (anonim). Hal ini disebabkan para pujangga tak mau menonjolkan diri serta mengabdikan hasil karyanya kepada masyarakat sehingga menjadi milik bersama.
  • Puisi lama pada umumnya disampaikan dari mulut ke mulut, jadi merupakan kesusastraan lisan. Setelah terdapat tulisan, barulah kita jumpai puisi tertulis seperti syair dan gurindam. Namun karena belum dikenal teknik percetakan, maka hasil karya mereka itu tak dapat dibaca oleh seluruh lapisan masyarakat.
  • Puisi lama itu sangat terikat oleh syarat_syarat yang mutlak dan tradisional, yaitu jumlah baris dalam tiap bait, jumlah suku kata dalam tiap_tiap baris, sajak serta irama.

Bentuk_bentuk Puisi Lama

Puisi lama meliputi bentuk_bentuk :
  1. Mantra dan Serapah.
  2. Bidal.
  3. Pantun.
  4. Pantun Kilat atau Carmina.
  5. Talibun.
  6. Seloka.
  7. Gurindam.
  8. Syair.
  9. Bentuk_bentuk puisi yang berasal dari kesusastraan Arab dan Parsi.
Demikianlah bentuk_bentuk puisi lama, bagaimana dan seperti apa contoh_contohnya ? Mari kita terus ikuti penjelasannya pada blog ini di edisi berikutnya...
Salam literasi !
Pulanglah engkau kepada rimba sekampung !
Pulanglah engkau kepada rimba yang besar !
Pulanglah engkau kepada sungai yang tiada berhulu !

Post a Comment for "PUISI LAMA"