- sedu_sedan
- riuh_rendah
- makan_minum
4. Sajak rangka, yaitu persamaan bunyi konsonan.
Contoh :
- pontang_panting
- bolak_balik
- kelap_kelip
5. Asonansi, yaitu persamaan vokal pada kata.
Contoh :
- kedengaran_ kebenaran
- kerukunan_keluhuran
- persamaan_perkataan
6. Disonansi, yaitu pertentangan bunyi vokal.
Contoh :
- tertumbuk hancur terendam karam
- diayun alun di atas ombak
- mata menatap, hati merintih
7. Sajak rangkai, yaitu persamaan bunyi pada beberapa suku kata.
Contoh :
- kesadaran_kesabaran
- kekayaan_kejayaan
8. Sajak mutlak, yaitu persamaan bunyi vokal seluruh kata.
Contoh :
- ombak_ombak
- laju_laju
- juga_juga
9. Sajak rupa, sebenarnya sajak rupa ini bukan merupakan ulangan atau persamaan bunyi melainkan persamaan aksara atau hurufnya saja, walaupun bunyi berlainan. Dalam kesusastraan lama yang ditulis dengan huruf Arab, banyak terdapat sajak rupa.
Contoh :
- berlari_bercerai
- bendung_banding
- kumbang_kembang
II. Menurut letaknya dalam baris, kita mengenal macam_macam sajak.
1. Sajak awal.
Contoh :
Dari mana punai melayang
Dari sawah turun ke padi
Dari mana kasih sayang
Dari mata turun ke hati.
2. Sajak tengah.
Contoh :
Pohon salak banyak berduri
Anjing berkais di tepi gua
Teman gelak mudah dicari
Kawan menangis jarang bersua.
3. Sajak akhir.
Contoh :
Tolong menolong umpama jari
Bantu_membantu setiap hari
Bekerja selalu berlima diri
Itulah misal Tuhan memberi.
III. Menurut letak persamaan bunyi dalam sebaris atau baris berikutnya, kita mengenal :
1. Sajak datar atau sajak berderet.
Contoh :
Bukan beta bijak berperi. (Rustam Effendi)
Girang gembira gemuruh lagu. (Ipih)
Ingatkan daku dalam do'amu. (Epih)
2. Sajak tegak.
Contoh :
Terlipat
Terikat
Engkau mencari
terang matahari
Melambai
Melombai
Engkau beringin
Digerak angin
Terhibur
Terlipur
Engkau bermalam
Di tepi kolam
(J.E. Tatengkeng).
IV. Menurut pasangannya dalam akhir baris, kita mengenal :
1. Sajak sama atau sajak rata, berrumus : a_a_a_a.
Contoh :
Dengarkan tuan mula rencana (a)
Disuratkan oleh dagang yang hina (a)
Karangan janggal banyak tak kena (a)
Dari pada paham belum sempurna (a)
2. Sajak silang atau sajak sengkelang atau sajak salib, berrumus : a_b_a_b.
Contoh :
Burung nuri burung dara (a)
Terbang ke sisi taman kayangan (b)
Cobalah cari wahai saudara (a)
Makin di isi makin ringan (b).
3. Sajak kembar atau sajak pasangan, berrumus : a_a_b_b.
Contoh :
Sedikitpun matamu tak mengerling (a)
Memandang ibumu sakit berguling (a)
Air matamu tak bercucuran (b)
Tinggalkan ibumu tak penghiburan (b).
(J.E. Tatengkeng).
4. Sajak peluk atau sajak paut, berrumus : a_b_b_a.
Contoh :
Perasaan siapa ta'kan nyala (a)
Melihat anak berlagu dendang (b)
Seorang sajak di tepi padang (b)
Tiada berbaju buka kepala (a).
(Mohamad Yamin).
5. Sajak patah atau putus, berrumus : a_a_a_b, a_b_b_b, dan seterusnya...
Contoh :
Tetapi dengan tiada setahuku (a)
Aku tak sadarkan diri lagi (b)
Apakah ini fana dalaam ilahi (b)
Seluruh pribadi lebur dalam rohani (b).
(Bachrum Rangkuti).
6. Sajak merdeka, tidak ada yang bersajak.
Contoh :
Hanya sebuah bintang (a)
Kelip kemilau (b)
Tercapak di langit (c)
Tidak berteman (b).
(Aoh Kartahadimadja).
Post a Comment for "PENGERTIAN SAJAK ATAU RIJM"