Rumah Pohon Tempel Wetan Tempat Nyaman Buat Ngopi !
Secangkir kopi |
Kira_kira apa yang kalian bayangkan saat mendengar kata NGOPI di atas rumah pohon ? Apakah kalian mengartikan kopi hanya sebuah minuman saja. Apakah rumah pohon berarti rumah diatas pohon ?
Yap ! Kalian benar. Ternyata rumah pohon adalah rumah yang dibuat di atas bohon. penyanggah dan pilar_pilarnya saling terkait ranting_ranting yang hidup. Berjulur_julur batang pohon besar. Ialah berada di desa Tempel Wetan kecamatan Lelea kabupaten Indramayu. Tempat yang nyaman buar ngopi. Terkadang kata_kata inipun terlahir dari sana.
Sekarang kita bahas tentang kopinya. Makna sebuah kopi sangat mendalam apabila kita bertanya kepada mereka penikmat dan pencintanya.
Barangkali, minuman ini bukan hanya minuman saja, disetiap cangkir dan tegukannya mengandung filosofi yang terpapar.
Seperti kata Fiersa Besari tentang kopi "Kopi ini tak butuh gula jika kau ada di hadapanku" Dahsyat !
Kira_kira maksud dari quotes di atas ialah kopi yang pahit sama sekali tidak membutuhkan gula tatkala kekasih ada di samping kita, sebab ia telah cukup dan dapat menjadi pengganti dari gula.
Berikut ini saya telah merangkum kata_kata tentang kopi dengan berbagai tema. Bersamaan dengan itu hadirnya kedai modern ataupun rumah pohon klasik telah membuat harmonisnya alam dengan kata_kata kopi dan aroma rempah.
menikmati kopi di atas rumah pohon |
Sambil menikmati kopi di atas rumah pohon yang terbuka langit_langit tongkrongannya, pengunjung banyak berkisah banyak hal. Atau bahkan ide_ide cemerlang tercipta di sana.
#1 Semanis Rindu
Kopi pertama pagi ini. Semanis rindu yang tertumpah sepanjang hari dari awal bangun tidur. (Raditya Dika)
#2 Rasa Pahit Indah Bersamamu
Seperti kopi, kuaduk sesukaku, kuteguk semauku, hingga kutemukan rasa pahit indah bersamamu.
#3 Membingkai pagi
Membingkai pagi menawarkan mentari, jangan lupa sore hari segelas kopi berbagi, agar hati menjadi pelangi di malam hari.
#4 Pahit Tertutup Manis
Kopi pertama pagi ini, pahit tertutup manis. Seperti dua orang yang terlalu cinta, lalu saling mengucap janji yang tak mungkin terpenuhi.
#5 Bangun Lebih Pagi
Ternyata, bangun lebih pagi adalah pembunuh gerutu. Karena kita punya waktu untuk secangkir kopi, setumpuk lamunan, dan secarik rindu. (Fiersa Besari)
#6 Kamu, Kopi dan Pagi
Sebenarnya bukan hanya segelas kopi saja yang ingin kunikmati setiap pagi. Tapi juga kamu.
#7 Kopi dan Do'a
menikmati kopi |
Serupa dengan kopi. Do'aku untukmu tak pernah lupa kuhadirkan disetiap mengawali pagi.
#8 Penikmat Kopi
Kopi yang enak akan selalu menemukan penikmatnya.
#9 Bikin Kopi Harus Pake Hati
Bikin kopi tuh emang gak cuma pake kepala ya, tapi emang harus pake hati.
#10 Tidak Ada yang Sempurna
Waktu tak ada yang sempurna, hidup ini indah begini adanya.
#11 Kopi Sunyi
Dalam diammu, aku mendengar banyak suara, diammu berkata_kata.
#12 Secangkir Kopi
Secangkir kopi dapat memberikan semangat bagi para penikmatnya, disetiap seduhannya mengalirkan energi yang dapat membuat orang bersemangat untuk melakukan berbagai hal.
#13 Mengaduk Kopi
Mengaduk kopi, mengadu sepi. Berkisah lagi tentang patah hati, semoga pelukanmu kelak melengkapi sepiku.
#14 Sajian Kopi
Malam makin menampakkan gelapnya. Bintang selalu menemaninya. Imajinasiku liar semakin jadi, karena secangkir kopi tlah tersaji.
#15 Kopi Itu Bukan Janji Manis
Hanya secangkir kopi yang menyajikan rasa manis, bukan janji_janji dari bibir yang terlihat manis.
#16 Hitam Tak Selalu Kotor
Cuma segelas kopi yang bercerita kepadaku bahwa yang hitam tak selalu kotor dan yang pahit tak selalu menyedihkan.
#17 Masa Lalu
Kopi yang kubuat malam ini. Sepahit kesalahan masa lalu dan semanis kenangan yang dibawanya.
#18 Berkawan
Barangkali Tuhan menciptakan kopi agar kita semua bisa berkawan.
#19 Sesuatu yang Istimewa
Hariku biasa, segelas kopi dan senyumanmu yang membuatnya istimewa.
#20 Cangkir Sepiku
Ijinkan kuseduh kerapuhanmu dengan cangkir sepiku, akan kusajikan hangat senyum untuk mengaduk murung di wajah manismu.
#21 Pahit Kopi Tak Sepahit Harapan
Jadi, yang namanya pahit pada rasa kopi itu memang tak sepahit harapan yang pernah dijanjikan namun tiada diwujudkan. Kopi tak sepahit itu.
#22 Aku Mencarimu
Aku mencari_cari bayangmu di secangkir kopi pagiku....., Kamu...., apakah kamu mengerti dan peka..., bahwa aku menantimu.
#23 Kopi Terasa Hambar
Kopi pagi ini terasa hambar, seperti rinduku yang tak pernah pudar. Namun sayang kamu tak pernah sadar, bahwa aku ingin bertemu sebentar.
#24 Rindu Datang Berulang
Di kopi kesekian, rindu datang berulang. Kenangan nampak di pandangan. Seakan nyata, meski sebenarnya fana yang ingin dinyatakan.
#25 Sehangat Kopi Pagi
Sehangat kopi pagi, biar kuramu rindu. Rindu tentang aku yang berjuang sendiri, untuk menjadikanmu bagian dari sajak embunku.
Sekian, salam ketelair !
Post a Comment for "Rumah Pohon Tempel Wetan Tempat Nyaman Buat Ngopi !"