Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hikayat Abu Nawas dan 2 Orang Ibu

ilustrasi bayi

Hatta, Suatu hikayat penuh makna didaulat dari sebuah kisah perebutan seorang bayi oleh dua ibu yang masing_masing mengaku sebagai ibu kandungnya. 

Abu Nawas diminta Raja Harun untuk memecahkan masalah dan persoalan yang sangat pelik di masanya, yaitu tentang perebutan seorang bayi oleh 2 orang yang mengaku ibu kandung dari bayi tersebut. Persoalan ini sempat ditangani oleh beberapa hakim pengadilan, tetapi para hakim tidak mendapatkan solusi yang tepat, hingga akhirnya meminta raja Harun untuk menyelesaikan masalahnya.

Raja Harun merasa diri tiada jalan putusan yang berdaulat. Hatta, dalam pikirannya ia terbersit meminta petunjuk pada seseorang, "Ya, Abu Nawas mungkin dapat menyelesaikan persoalan ini". 

Abu Nawas terkenal sebagai seorang yang cerdik hingga diberi kepercayaan untuk menangani masalah ini. Saat sidang diselenggarakan, Abu Nawas meletakkan bayi di atas sebuah meja dan meminta Algojo untuk membelah bayi tersebut.

"Algojo ! Sudah siapkah dengan pedang yang kau asah siang malam itu ?" kata Abu Nawas meyakinkan.

"Namun, sebelum saya mengambil tindakan, apakah salah satu diantara kalian bersedia menyerahkan bayi itu kepada ibu kandungnya ?" tanya Abu Nawas.

Ibu pertama tidak bersedia menyerahkan bayi tersebut karena merasa dia yang berhak atas bayi tersebut. "Aku yang berhak atas bayi tersebut, lebih baik bayi itu dibunuh daripada aku tidak mendapatkan dan memiliki sepenuhnya." 

Hatta, tercengang ibu yang kedua berucap "Tolonglah, jangan belah bayi itu. Berikanlah bayi itu kepada perempuan yang mengaku sebagai ibu kandungnya. Aku rela asalkan bayi itu tetap bisa hidup, biarkan bayi itu dimiliki oleh ibu itu."

Mendengar jawaban dari masing_masing ibu, Abu Nawas sudah mengetahui secara pasti siapa yang memang ibu kandung dari bayi tersebut. "Keputusanku sudah bulat dan tiada kasih sayang yang terbelenggu. Serahkanlah bayi itu pada ibu kedua ini !"

Hatta, Abu Nawas menyerahkan bayi kepada ibu yang kedua, karena tidak ada seorang ibu yang rela anak kandungnya terluka. Ia juga meminta kepada hakim untuk menghukum ibu yang pertama karena telah berbohong.

"Dan, hukuman bagi yang telah berbohong sudah sewajarnya dijatuhkan pada ibu pertama yang berani berbohong diatas sumpah kesaksiannya." Tegas Abu Nawas.

Post a Comment for "Hikayat Abu Nawas dan 2 Orang Ibu"