Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

CONTOH LAPORAN PBL SMKN 1 LELEA

LAPORAN
PROJECT BASED LEARNING
“PEMBUATAN SAUNG ”


logo smkn 1 lelea

LAPORAN

Disusun untuk memenuhi persyaratan kelulusan kegiatan Praktik Ujian Sekolah
Semester 6
Tahun Pelajaran 2020/2021

Disusun Oleh :
1. CAHYATI (XII TKJ 2)
2. NENI OPTIANI (XII MM 2)
3. PUPUT WULANDARI (XII MM 2)
4. QORI JUNIAR (XII BB 1)
5. RENDI ADI SAPUTRA (XII TOI 1)
6. WAHYUDI (XII TOI 1)
7. WIRAD (XII TKR 2)


PEMERINTAH
KABUPATEN INDRAMAYU DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 1 LELEA
TEKNIK PENGELASAN,TATA BUSANA,TEKNIK KENDARAAN RINGAN,TEKNIK KOMPUTER & JARINGAN,MULTIMEDIA,TEKNIK OTOMASI INDUSTRI
Jl. Raya Lelea, Kec.Lelea, Kab.Indramayu 45261 Telp. (0234) 70111 53

KATA PENGANTAR

Kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik.
Dalam upaya manghasilkan insan Indonesia yang Cerdas dan kompetitif. Pemerintah, khususnya Depdiknas, berupaya agar setiap individu memperoleh kesempatan pendidikan yang bermutu dengan utuh, hal ini diwujudkan secara berkesinambungan meningkatkan kualitas sistem pendidikan nasional di Indonesia.
Pendidikan nasional, khususnya bagi SMK merupakan wadah untuk tenaga- tenaga yang siap bekerja. Wujud kebijakan pendidikan nasional diantaranya mempersiapkan dan melaksanakan Praktik Ujian Sekolah yang berbentuk dengan Project Based Learning. Praktik Ujian Sekolah merupakan sarana akhir sekolah. Dengan upaya menjalin praktik dalam berbentuk Project Based Learning SMK N 1 Lelea.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam penulisan laporan ini serta ucapan terima kasih sebesar besarnya kepada yang terhormat;
  1. Bapak H. Hadi Mulyono, S.Pd., M.M selaku Kepala SMK Negeri 1 Lelea yang telah memotivasi penulis dalam melaksanakan Praktik US dalam berbentuk Project.
  2. Bapak Abdul Koni, S.Pd, selaku Pembimbing Praktik US/Project sekaligus guru mata pelajaran Bahasa Indonesia SMK Negeri 1 Lelea yang telah membimbing dan memotivasi penulis dalam pelaksanaan Praktik US/Project.
  3. Teman-Teman Kelompok Angkatan 2020/2021 yang telah berbagi pengetahuan dan yang saling memberi support selama melaksanakan Praktik US dan pembuatan Project Based Learning ini.
Penulis menyadari laporan ini jauh dari kata sempurna, untuk itu penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kemajuan Penulis di masa yang akan datang, Penulis berharap mudah-mudahan laporan ini bermanfaat bagi penulis, pembaca dan semua pihak.

Indramayu, 15 Maret 2021
Penulis,

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 LATAR BELAKANG 1
1.1.1 Alasan Pemilihan Project Based Learning 2
1.2 PENGERTIAN PEOJECT BASED LEARNING 2
1.3 TUJUAN PROJECT BASED LEARNIG 3
1.4 MANFAAT PROJECT BASED LEARNING 3
BAB II PEMBAHASAN TEORI 4
2.1 PENGERTIAN SAUNG 4
2.2 ANALISIS PROJECT 4
2.4 PEMBUATAN PROJECT 6
2.5 PEMBIAYAAN 7
BAB III PENUTUP 8
3.1 KESIMPULAN 8
3.2 SARAN 8

BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Setiap siswa lulusan SMK dituntut untuk mempunyai suatu keahlian dan siap kerja. Karena lulusan SMK biasanya belum diakui oleh pihak dunia usaha/ industri. Oleh karena itu diadakan suatu program Pendidikan Sistem Ganda (PSG) yaitu dengan melaksanakan Praktik Ujian Sekolah dalam berbentuk PROJECT BASED LEARNING agar setiap siswa lulusan SMK mempunyai suatu pengalaman dalam dunia usaha sebelum memasuki dunia usaha tersebut secara nyata setelah lulus sekolah. Sesuai dengan hasil pengamatan dan penelitian Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, pola penyelenggaraan di SMK belum secara tegas dapat menghasilkan tamatan sebagaimana yang diharapkan.

Hal tersebut dapat dilihat dari kondisi pembelajaran yang belum kondusif untuk menghasilkan tenaga kerja yang professional, karena keahlian professional seseorang tidak semata-mata diukur oleh penguasaan unsur pengetahuan dan teknik bekerja, tetapi harus dilengkapi dengan penguasaan kiat (arts) bekerja yang baik.

Ada dua pihak yaitu lembaga pendidikan dan lapangan kerja (industri/ perusahaan atau instansi tertentu) yang secara bersama-sama menyelenggarakan suatu program keahlian kejuruan. Dengan demikian kedua belah pihak seharusnya terlibat dan bertanggung jawab mulai dari tahap perencanaan program, tahap penyelenggaraan, sampai penilaian dan penentuan kelulusan siswa.

Maka dari itu SMK NEGERI 1 LELEA menyelenggarakan kegiatan Praktik US dalam berbentuk PROJECT BASED LEARNING. Agar seluruh siswanya dapat menjadi lulusan yang baik dan dapat diterima di banyak industri.

1. Alasan Pemilihan Project Based Learning

Dalam hal ini penulis memilih Project Based Learning membuat Saung yang representatif untuk tempat wisata dan bersantai yang telah disepakatkan oleh kelompok. Adapun alasan kelompok memilih Project tersebut adalah :

a. Agar mengetahui peluang tempat wisata bila dibuka di desa_desa.

b. Merupakan project jangka panjang yang direkomendasikan untuk pembuatan saung_saung pada tempat strategis.

2. PENGERTIAN PEOJECT BASED LEARNING

Pembelajaran berbasis proyek (Project Based-Learning atau PBL) adalah metoda pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.

Pembelajaran berbasis proyek merupakan strategi tertentu dalam pembelajaran yang mengubah atau membalikkan wajah kelas tradisional. Maksudnya melalui pembelajaran ini, pembelajaran di kelas yang umumnya menggunakan pembelajaran konvensional menjadi lebih inovatif. Dalam pembelajaran berbasis proyek, peserta didik melakukan investigasi (penyelidikan) melalui pertanyaan terbuka, menerapkan pengetahuan untuk menghasilkan produk. Selain itu, dalam pembelajaran ini “disetting” agar peserta didik yang lebih aktif dalam pembelajaran dengan bekerja sama dalam satu kelompok.

Fokus pembelajaran berbasis proyek bertujuan agar peserta didik dalam pembelajaran dapat mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya melalui proses penyelidikan yang terstruktur dan menghasilkan produk dan berbeda dengan pembelajaran tradisional yang umumnya sekadar mendapat teori-teori yang dihafal saja. Dengan pembelajaran berbasis proyek, peserta didik dapat pengetahuan dan keterampilang yang bermakna jangka panjang.

3. TUJUAN PROJECT BASED LEARNIG

Tujuan Project based Learning (PBL), antara lain:

1. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah proyek.

2. Memperoleh kemampuan dan keterampilan baru dalam pembelajaran.

3. Membuat peserta didik lebih aktif dalam memecahkan masalah proyek yang kompleks dengan hasil produk nyata.

4. MANFAAT PROJECT BASED LEARNING

Beberapa manfaat dari pembelajaran berbasis proyek, antara lain sebagai berikut:

1. Pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Terbukti dari beberapa laporan penelitian tentang pembelajaran berbasis proyek menyatakan bahwa siswa sangat tekun, berusaha keras untuk menyelesaikan proyek, siswa merasa lebih bergairah dalam pembelajaran, dan keterlambatan dalam kehadiran sangat berkurang.

2. Pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan kemampuan memecahkan masalah, membuat siswa lebih aktif dan berhasil memecahkan masalah-masalah yang bersifat kompleks.

3. Pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan keterampilan siswa untuk mencari dan mendapat informasi.

4. Pembelajaran berbasis proyek dapat mengembangkan dan mempraktikkan keterampilan komunikasi. Karena kelompok kerja kooperatif, evaluasi siswa, pertukaran informasi online merupakan aspek-aspek kolaboratif dari sebuah proyek.

5. Pembelajaran berbasis proyek dapat membuat siswa dalam mengorganisasi proyek, membuat alokasi waktu, dan sumber-sumber lain untuk menyelesaikan tugas.

BAB II
PEMBAHASAN TEORI

1.PENGERTIAN SAUNG

Pada era globalisasi ini masih sedikit orang yang memiliki saung, selain yang masyarakat desa ketahui saung hanya berfungsi untuk tempat berteduh atau tempat jaga Siskamling saja padahal saung juga memiliki fungsi lebih dari itu, mungkin karena minimnya pengetahuan dan teknologi yang membuat masyarakat ketinggalan informasi. Sebelum itu kita cari tahu apa itu saung? Saung adalah sebuah kata dalam bahasa Sunda yang artinya rumah atau gubuk kecil, biasanya kata saung digunakan untuk menyebut sebuah gubuk kecil yang ada di luar rumah seperti di sawah, ladang, kebun atau dimana saja pokoknya terpisah dengan bangunan rumah. seperti misalnya berfungsi sebagai tempat istirahat, makan-makan atau kegiatan lain seperti tempat ngobrol, pertemuan dan lain-lainnya. Sehingga lahirlah istilah “Saung Meeting” yang dipakai oleh para penyuluh pertanian untuk memberikan penyuluhan kepada para petani. Sekarang saung banyak digunakan untuk nama apa saja yang diharapkan bisa memberi image/nuansa pedesaan seperti restoran-restoran mewah, café, kursus atau merambah ke dunia maya, terpatri dalam nama berbagai blog dan website.

2. ANALISIS PROJECT

Setiap kegiatan untuk memulai usaha, maka hal yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah mengukur kemampuan terhadap lingkungan atau pesaing, yaitu melalui analisis :

1. Kekuatan (Strength)

Kekuatan dari produk ini adalah:
  • Kualitas dari saung ini sangatlah terjamin keamanannya karena dalam proses pengerjaan mengutamakan kreatifitas, kenyamanan bagi pengunjung serta kerapihan, dan kekuatannya.
  • Saung ini mempunyai kualitas yang sangat bagus dan bisa digunakan dalam kehidupan sehari.
  • Cocok untuk foto karena memiliki spot foto yang menarik.

2. Kelemahan (Weakness)

Kelemahannya adalah mudah terkena banjir karena letaknya dipinggir sungai atau dataran rendah.

3. Peluang (Opportunity)

Masih sedikit orang yang memiliki saung karena kebanyakan orang yang memiliki saung hanya sebagai tempat untuk berteduh atau jaga dan saung itu pun di sawah-sawah.

4. Ancaman (Threat)

Ancamannya adalah masyarakat Tempel Wetan menganut agama yang sangat taat dengan adat yang masih kental sehingga masyarakat tidak memperkenankan pengunjung keluar malam apalagi pengunjung perempuan.

3. RELASISASI PELAKSANAAN

1. Produk
Produk yang dijual adalah ”Saung” yang representatif untuk tempat rekreasi.
2. Harga Sewa
Harga penyewaan saung karena harga perkirakan sangat relatif lebih murah dari harga di pasaran.
3. Tempat
Tempat yang dipilih yaitu di Desa Tempel Wetan karena letaknya cukup strategis.

4. PEMBUATAN PROJECT

Cara pembuatan Saung, yang pertama yaitu harus memiliki lahan dan karena disini sudah ada saung yang sudah dibangun maka kita akan memanfaatkan dan akan mengubah sedikit agar terlihat menarik dan kekinian, untuk alat dan bahan yang dibutuhkan sebagai berikut:

1. Alat dan Bahan
  • Cat
  • Pagar Bambu
  • Kayu
  • Tali
  • Kuas
  • Paku
  • Gergaji
  • Palu
  • Triplek
  • Karpet
2. Cara pembuatan Saung

Karena disini sudah ada saung jadi kita akan memanfaatkan dan mengubahnya sedikit agar terlihat menarik dimata pengunjung dan kekinian maka yang harus kita lakukan adalah:
  • Pertama, bersihkan terlebih dahulu tempat yang akan kita buat menjadi saung.
  • Kemudian, pilih dan pilahlah barang apa yang masih bisa digunakan atau tidak dan jangan lupa juga untuk mengganti barang yang seharusnya diganti seperti misalnya genteng, kayu yang sudah rapuh dan lain-lain.
  • Setelah itu, proses pengecatan saung dengan memperhatikan nilai artistic,
  • Untuk selanjutnya, hias bagian taman agar terlihat indah, tidak lupa untuk menambahkan tanaman misalnya tanaman hias seperti bunga.
  • Lalu untuk terakhir, hias juga bagian atap saung menggunakan lampu tumblr agar terlihat semakin hidup dan untuk alas menggunakan karpet agar terlihat lebih rapih.
5. PEMBIAYAAN

Dalam proses produksi penulis menggunakan bahan baku rincian sebagai berikut:
  • Biaya pembelian bahan :Rp. 159.000,00
  • Jumlah member : 7 orang
  • Kontribusi tiap member :159.000,00 = Rp. 23.000,00 
  • Keterangan penyewaan saung : 20.000,-/ per-orang
TABEL PEMBELIAN BAHAN


No

Nama 

Harga Satuan

Banyaknya

Jumlah Harga

1

Cat

Rp.20.000,-

4 buah

Rp.80.000,-

2

Sapu Lidi

Rp.10.000,-

1 buah

Rp.10.000,-

3

Sapu Biasa

Rp.15.000,-

1 buah

Rp.15.000,-

4

Ampelas

Rp.10.000,-

1 meter

Rp.10.000,-

5

Tali

Rp.5.000,-

1 buah

Rp.11.000,-

6

Karpet

Rp.13.000,-

2 Meter

Rp.26.000,-

7

Jasa Pembuatan

Rp.700.000,-

7 Buah

Rp.700.000,-

Jumlah

Rp.852.000,-

Table 2.1 (Daftar bahan baku)

BAB III
PENUTUP

1. KESIMPULAN
Dengan adanya saung ini bisa dimanfaatkan untuk masyarakat sekitar maupun kalangan dari anak-anak misalnya untuk istirahat, ngobrol, kegiatan penyuluhan pada petani, belajar, rekreasi dan lainnya.

2. SARAN
Dalam pembuatan Project based learning ini perlu ada bimbingan dan arahan dari panitia penyelenggara Project Based Learning.

LAMPIRAN_LAMPIRAN

gambar PBL saung
Unduh file contoh laporan PBL di sini [unduh]

1 comment for "CONTOH LAPORAN PBL SMKN 1 LELEA"