Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Contoh Laporan Project Based Learning (PELUANG USAHA LAUNDRY)

PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan “Project Based Learning” untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan yang berjudul “PELUANG USAHA LAUNDRY”.
Dalam penyusunan laporan ini kami telah berusaha dengan segenap kemampuan kami, sebagai pemula tentu masih banyak kekurangan dan kesalahan, demi kesempurnaan laporan ini kami mengharapakan kritik dan saran, kritikan dan saran kami butuhkan agar laporan ini menjadi lebih baik dan digunakan sebagai mana fungsinya.
Penulis mengucapakan terima kasih banyak kepada pihak yang telah membantu kami dalam menyusun laporan ini, terutama guru pembimbing kami Bapak Abdul Koni, S.Pd.
Kami berharap semoga laporan project based learning ini dapat bermanfaat dan dapat memenuhi salah satu persyaratan kelulusan siswa PJJ.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………......................
DAFTAR ISI………………………….......................
BAB I
1.1 Latar Belakang………………………………………..
1.2 Rumusan Masalah……………………………………
1.3 Tujuan Penulisan…………………………………….
1.4 Metode Penulisan……………………………………
1.5 Manfaat Penulisan…………………………………..
BAB II
2.1 Proses Pemasaran Usaha Laundry………………
2.2 Perencanaan Modal Usaha Laundry…………
2.3 Hambatan Usaha Laundry……………………………
2.4 Hal yang Diperlukan Dalam Usaha Laundry
2.5 Strategi Pemasaran Usaha Laundry……………
BAB III
3.1 Kesimpulan………………………………………………….
3.2 Saran…………………………………………………………..
LAMPIRAN - LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Di zaman modern ini, kaum perempuan mempunyai peluang yang sama dengan pria untuk berkarir di luar rumah. Hal ini menyebabkan pekerjaan rumah tidak lagi ditangani sepenuhnya oleh Ibu. Salah satu gaya hidup modern dari masyarakat kota adalah mencuci pakaian di tempat-tempat khusus atau dikenal dengan laundry. Di kota-kota besar khususnya, gerai-gerai laundry terus tumbuh. 

Laundry kiloan juga pilihan yang tepat bagi yang ingin membuka usaha jenis ini dengan modal yang tidak terlalu besar. Dengan bermodalkan mesin cuci dan ruangan tempat usaha yang memadai, serta didukung lokasi yang strategis, membuat prospek. Peluang usaha laundry merupakan peluang usaha yang cukup banyak dikembangkan orang untuk saat ini. Laundry merupakan salah satu bentuk layanan jasa bagi mereka yang selalu menginginkan hidup untuk lebih mudah. 

Lokasi yang bisa pemilik usaha jadikan tempat mengelola bisnis landry adalah kawasan sulit air bersih. Kawasan sulit air bersih sangat membutuhkan usaha laundry terutama bagi mereka para pendatang yang merasa risih dengan kondisi air. Daerah pariwisata juga merupakan kawasan spesial yang cukup efektif untuk mengelola sebuah usaha bisnis laundry. 

Di kawasan wisata biasanya orang menetapkan tarif laundry dengan harga yang cukup mahal. Peluang usaha laundry kelola akan dapat berkembang pesat jika mampu memaksimalkan pelayanan kepada para pelanggan, baik dalam hal kualitas hasil cucian, ketepatan waktu, serta keramahan pihak pelayan. Jika pemilik usaha mampu akan lebih baik lagi menawarkan dan memberikan jasa pelayanan prima berupa jemput dan antar hasil laundry ke alamat pelanggan yang terjangkau. 

Untuk mengembangkan peluang usaha laundry, Pemilik usaha juga bisa menjalin kerjasama dengan pihak-pihak seperti hotel, hal ini akan lebih efektif dilakukan di kawasan pariwisata.
1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas,penulis menemukan beberapa masalah, yaitu;
  • Bagaimana proses pemasaran laundry?
  • Bagaimana perencanaan modal usaha laundry?
  • Apa saja hambatan dalam usaha laundry?
  • Apa saja hal yang diperlukan dalam usaha laundry?
  • Apa saja strategi pemasaran usaha laundry?
1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah:
  • Mengetahui proses pemasaran laundry?
  • Mengetahui perencanaan modal usaha laundry?
  • Mengetahui hambatan dalam usaha laundry?
  • Mengetahui hal yang diperlukan dalam usaha laundry?
  • Mengetahui strategi pemasaran usaha laundry?
1.4 Metode Penulisan
  • Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut :
  • Menggunakan data dari internet.
  • Pengamatan terhadap usaha laundry yang ada di sekitar tempat tinggal penulis.
1.5 Manfaat Penulisan

Makalah ini diharapakan mempunyai manfaat sebagai berikut :

Untuk melatih penulis tentang kewirausahaan.
Sebagai sumbangan pemikiran bagi masyarakat.
Melatih penulis untuk bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugasnya.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PROSES PEMASARAN

Bisnis laundry dari jenis yang paling sederhana dikenal dengan cuci-setrika. Bisnis ini biasanya menjamur di daerah yang banyak terdapat kos-kosan atau rumah kontrakan, dimana penyewa kos atau kontrakan tak sempat atau tak bisa melakukan cuci dan setrika baju sendiri. Biasanya ini dikerjakan oleh pembantu atau penjaga kos-kosan itu. Sementara bentuk laundry yang canggih di Indonesia dari dulu dikenal dengan istilah binatu. 

Dalam bahasa modern saat ini lebih dikenal dengan istilah laundry & dry clean, dimana untuk laundry pakaian dicuci menggunakan mesin cuci. Sedangkan untuk dry clean pakaian dibersihkan dengan cairan kimia khusus yang bisa membersihkan dan merontokkan kotoran dipakaian usaha jenis ini yang dulu hanya dilakukan secara rumahan atau terdapat di hotel-hotel mewah untuk fasilitas tamunya, lalu mulai menjamur di tahun 1990-an, sejak dimulainya sistem franchise (waralaba) bisnis ini dari luar. 

Dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir juga menjamur bisnis sejenis yang menggunakan waralaba lokal dan sistem agency yang bisa memberikan layanan dengan harga lebih terjangkau. Layanan yang tadinya hanya diperuntukkan bagi masyarakat kelas atas, kini bisa dinikmati masyarakat kelas menengah dan bawah. 

Tak berhenti sampai disitu, kombinasi antara layanan murah dengan layanan cuci-setrika tadi berkembang lebih kreatif lagi dengan munculnya laundry kiloan, yaitu laundry biasa, tapi dengan harga yang dibayarkan berdasarkan hitungan kilogram (bukan per potong pakaian).

2.2 PERENCANAAN MODAL USAHA

Persiapan apa saja yang harus disiapkan :
  • Modal untuk investasi yang dibutuhkan untuk lokasi penjualan (outlet tempat menerima pelanggan atau cucian), lokasi mencuci, dan peralatan berupa mesin-mesin yang dibutuhkan, serta instalasi air, listrik, dan lokasi tempat menerima cucian dan tempat mencuci bisa dilakukan ditempat yang sama atau terpisah, mengingat dibutuhkan instalasi air yang memerlukan ruang dan biaya yang juga besar.
  • Ada pun mesin yang dibutuhkan adalah: cash register (mesin hitung uang), mesin cuci baju kapasitas besar/ industri, mesin pengering baju kapasitas besar, mesin setrika press besar, dan setrika tangan. Ini minimum standar mesin yang dibutuhkan untuk memulai usaha ini. Jika jumlah cucian belum terlalu banyak, mesin press (setrika otomatis) bisa digantikan seterika tangan yang harganya jauh lebih murah.
  • Mesin cash register digunakan di lokasi penerima cucian untuk mencatat dan menerima transaksi keuangan. Mesin cuci digunakan untuk mencuci pakaian yang bisa dicuci dengan mesin biasa, sedangkan pakaian yang tak bisa dicuci dengan mesin cuci biasa harus dicuci secara terpisah.
  • Kendati Indonesia negara tropis dengan matahari yang terus bersinar, kita tak bisa mengandalkan matahari untuk mengeringkan cucian. Selain itu, diperlukan ruang jemuran yang amat besar untuk mengeringkan pakaian. Bila musim hujan tiba, akan sulit untuk mengeringkan pakaian. Maka, dibutuhkan Mesin setrika (press) otomatis juga diperlukan, tapi untuk mendapatkan press-line atau garis setrika yang jelas dan tegas biasanya tukang cuci lebih menyukai setrika tangan yang berat, karena memberikan hasil yang jauh lebih maksimal, meski membutuhkan tenaga pekerja lebih banyak.
  • Sedangkan untuk biaya operasional sehari-hari komponennya: biaya sewa tempat deterjen dan pelunak cucian, air, bahan kimia untuk dry-clean, dan SDM (pekerja). Untuk lokasi bisa di rumah sendiri, terutama lokasi untuk tempat mencuci. Sedangkan air, bisa pakai air tanah, tapi usahakan disaring lebih dulu karena air tanah yang kotor bisa merusak pakaian. Di beberapa laundry modern, biasanya menggunakan mesin penyaring air sebelum digunakan atau mesin daur ulang air. Beberapa laundry modern yang lebih mewah dan mahal bisa menggunakan air minum mineral untuk mencuci pakaian pelanggan. Dibutuhkan 1 orang pekerja di tempat penerima cucian, 2 orang pekerja di tempat pencucian, 1 orang untuk mencuci, dan 1 orang lagi
  • Modal terbesar yang harus dipersiapkan adalah untuk pembelian mesin-mesin dan sewa tempat. Adapun harga mesin relatif ke jenis mesin yang ingin dibeli. Mesin cuci punya spesifikasi, tergantung dari jumlah kilogram yang ingin dicuci apakah 10 kg, 20 kg, 30 kg, dan seterusnya. Begitu juga dengan mesin pengering, untuk mesin-mesin kelas industri keluaran Jerman memiliki kualitas terbaik, tapi harganya jauh lebih mahal dibandingkan mesin keluaran Jepang. Untuk memulai usaha jenis rumahan, kita bisa memakai mesin rumahan, tetapi daya tampung cucinya kurang besar. Sehingga bila permintaan cucian meningkat kita harus menggunakan beberapa mesin cuci. Berbisnis laundry mengandalkan kuantitas yang besar. Maka, pemasaran atau jumlah cucian akan amat menentukan kapan investasi kita kembali modal serta keuntungan yang ingin diraih. Jika usaha ini ingin dilakukan dengan skala menengah memang dibutuhkan modal yang cukup besar hingga ratusan juta rupiah. Berpartner jadi salah satu alternatif yang bisa dilakukan. Namun, mencari partnerpun tak mudah. Harus ada kecocokan dan kesamaan visi dan misi dalam menjalankan usaha bersama. Juga harus ada hitung-hitungan tegas dan jelas dalam modal serta sistem bagi hasil. Jika tak dibuatkan dalam bentuk legal (badan hukum), harus ada perjanjian bersama yang mengikat. Banyak sekali seluk beluk soal bisnis ini yang bisa kita ketahui jika ingin memulainya di level menengah. Untuk informasi lebih lanjut, ada asosiasi atau perkumpulan dari pengusaha laundry (khususnya laundry menengah dan besar), dimana kita bisa bertanya lebih spesifik dan mendetail seputar usaha.
Namun dalam kesempatan ini saya akan mengutarakannya sesuai dengan real keadaan yang saya geluti.
Rancangan Modal:
  1. Mesin cuci & pengering Rp. 7.000.000,-
  2. Setrika listrik (uap) 3 unit Rp. 1.500.000,-
  3. Meja + kursi utk setrika Rp. 750.000,-
  4. Meja administrasi + kursi Rp. 250.000,-
  5. Keranjang plastik (besar), hanger, rak penyimpan Rp. 750.000,-
  6. Peralatan mengalami penyusutan selama 4 tahun dan memiliki nilai residu sebesar Rp. 1.000,-
  7. Dengan menggunakan metode penyusutan garis lurus. Biaya penyusutan per tahun = (Rp. 10.500.000,00 – Rp. 1.000,00) / 4 = Rp.2.624.750,- pertahun atau Rp. 218.729,- perbulan.
Perhitungan Laba/(Rugi) per Bulan
  1. Orde cucian perhari Rp. 150.000,- x 30 Rp. 4.500.000,-
  2. Sabun, pewangi, pelembut Rp. 300.000,-
  3. Biaya penyusutan peralatan Rp. 218.729,-
  4. Gaji 3 org karyawan @ Rp. 500.000,- Rp. 1.500.000,-
2.3 Hal-hal yang perlu dipersiapan untuk memulai bisnis ini adalah:
  1. Harus paham bagaimana mencuci dan mengeringkan pakaian dengan berbagai cari informasi formula khusus yang dapat digunakan untuk menghilangkan.
  2. Memahami cara yang tepat dalam menyetrika pakaian.
  3. Memilih lokasi yang strategis dan menunjang berkembangnya bisnis ini, seperti dekat perumahan, tempat kos dsb. Serta besar ruangan yang cukup untuk menunjang pelaksanaan bisnis ini serta perlengjkapan pendukung seperti keranjang , tempat pakaian , timbanga dsb.
2.4 Hambatan dalam bisnis Laundry :

Beberapa hal yang akan menjadi hambatan dalam bisnis ini adalah munculnya pemain lain dalam bisnis ini serta kualitas pengerjaan dan ketepatan waktu sangat menentukan berkmbangnya bisnis ini.

2.5 STRATEGI PEMASARAN

Berikut beberapa cara/strategi yang dapat diterapkan untuk memperkuat bisnis ini :
  • Promosi yang baik sangat mendukung berkembangnya bisnis ini.
  • Jangan lupa berikan bonus-bonus khusus seperti setelah konsumen melakukan pencucian 5 kali dengan jumlah minimal sekian kg akan mendapatkan extra gratis satu kilo.
  • Lakukan terobosan layanan delivery/antar jemput untuk wilayah tertentu. Hal ini akan membuat konsumen merasa semakin diperhatikan.
  • Memilih peralatan pendukung (mesin cuci dan pengering) dengan kualitas yang baik, sehingga kualitas hasil cucian dan keawetan mesin sebagai aset terjamin.
  • Kepercayaan pelanggan adalah kunci yang penting dalam berkembangnya suatu usaha, jadi kualitas dan ketepatan waktu penyelesaian sangat menentukan kepuasan pelanggan.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Peluang usaha laudry dapat dikategorikan cukup luas, karena melihat aspek pemsaran yang sasarannya mudah didentifikasi, faktor kesibukan, tidak mau capek, kurang air bersih sampai pada menginginkan bau harum dan cucian halus merupakan faktor pendorong pelanggan dalam menggunakan jasa usaha ini, ini merupakan suatu peluang yang jelas dalam analisis peluang bisnis. 

Pendanaan usaha ini memang tidak kecil, namun keuntungan yang didapat diperkirakan memenuhi kebutuhan usaha, sehingga laba yang di harapkan tercapai.
Dengan demikian, usaha laundry layak direncanakan serta direalisasikan sebagai pilihan bisnis.

3.2 SARAN

Saran ini saya sampaikan sebagai penulis:
Dalam menjalankan bisnis membuka laundry yang harus diperhatikan yaitu tempat yang harus strategis.
Kualitas pegawai dalam melayani pelanggan dengan menghasilkan hasil laundry yang sangat memuaskan.
Kualitas teknologi yaitu mesin cuci yang dipakai yang bersih juga dapat menarik pelanggan untuk mencucikan bajunya ke bisnis laundry kita.
LAMPIRAN_LAMPIRAN

gambar mesin cuci

Post a Comment for "Contoh Laporan Project Based Learning (PELUANG USAHA LAUNDRY)"