Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Contoh Laporan Asesmen Nasional berbasis Project Based Learning

ASESMEN NASIONAL
Laporan Pembuatan Tempat Padasan Artistik

LOGO


Disusun Oleh :
Kelompok 27
1. Winanto (NISN..........)
2. Eka (NISN...)
3. Nandi (NISN.....)
dll.

SMK NEGERI 1 LELEA
TATA BUSANA, TEKNIK PENGELASAN, TEKNIK KENDERAAN RINGAN, TEKNIK KOMPUTER dan JARINGAN, MULTIMEDIA, DAN TEKNIK OTOMASI INDUSTRI
Alamat: Jl. Raya Lelea Ds. Tamansari telp. (0234) 7011153 Kec. Lelea – Indramayu 45261
JAWA BARAT
2021

KATA PENGANTAR

    Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan pembuatan padasan artistic ini dengan baik tanpa kendala.
    Adapun Laporan Pembuatan padasan artistic ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan dari banyak pihak, sehingga dapat memperlancar proses pembuatan laporan ini. Oleh sebab itu, kami juga ingin terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan laporan ini terutama kepada bapak Abdul Koni, S.Pd. selaku pembimbing Project Based Learning.
    Kami berharap semoga dari Laporan Pembuatan Tempat Padasan Artistic ini dapat diambil manfaatnya. Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusan laporan ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan laporan ini.    
    Demikian kata pengantar ini kami buat, semoga dapat bermanfaat, khususnya bagi kelompok 27 (Cempeh) sendiri maupun pembaca pada umumnya.

Indramayu, 15 Maret 2021
Penyusun

Kelompok 27
(Cempeh)
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................  i
KATA PENGANTAR.......................................  ii
DAFTAR ISI.................................................... iii

BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar belakang............................................
B. Tujuan.........................................................
C. Manfaat.......................................................

BAB II: LANDASAN TEORI
A. Pengertian Tempat Padasan artistic ...........
B. Macam teknik pembuatan...........................
C. Macam aliran seni......................................

BAB III: PEMBAHASAN
A. Pembuatan.................................................
B. Teknik pembuatan......................................
C. Aliran.........................................................
D. Alat dan bahan...........................................
E. K3..............................................................
F. Langkah kerja............................................

BAB IV: PENUTUP
A. Kesimpulan dan Saran.............................

LAMPIRAN.................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tempat Padasan adalah tempat untuk cuci tangan tradisional  dari bahan alam. Untuk pembuatan produk kerajinan ini sendiri biasanya memakai teknik membentuk. Namun Tempat cuci tangan yang terbentuk dari gentong ini kurang memperhatikan nilai artistiknya, sehinggan banyak padasan yang terlihat kotor dan usang. Atas dasar itulah kami memberanikan diri untuk membuat Project Based Learning dengan objek tersebut. 

Dalam hal ini bukan saja pada padasannya, akan tetapi pada membuatan padasan secara menyeluruh yang meliputi segi artistik, lingkungan, dan faktor_faktor lainnya yang bersifat sarana pendukung. Karena kami sadar setiap pembuatan produk kerajian haruslah memperhatikan unsur estetika. Ada 2 hal penting yang digunakan dalam pembuatan produk kerajinan padasan yaitu bahan padasan dan bahan alamiah lain sebagai pendukung, untuk itulah laporan ini diberi judul Tempat Padasan Aristik. Artinya secara umum membahas tentang tempatnya. Dari segi fungsi kerajinan bahan gentong dibagi menjadi dua fungsi yaitu fungsi pakai dan fungsi hias.

B. Tujuan
  1. Untuk mengetahui pengertian tempat padasan artistik
  2. Untuk mengetahui fungsi produk dari gentong
  3. Menjadikan alam sebagai tempat artistik cuci tangan

C. Manfaat
  1. Agar siswa dapat membuat tempat padasan secara artistik
  2. Agar siswa dapat mengetahui fungsi produk kerajinan gentong
  3. Agar siswa dapat mengenal lingkungan sebagai peluang usaha
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengertian Tempat Padasan artistik

Tempat Padasan yang dimaksud adalah tempat untuk cuci tangan, kaki, dan atau muka. Tempat tersebut biasanya dinamakan gentong tradisional  dari bahan alam. Untuk pembuatan produk kerajinan ini sendiri biasanya memakai teknik membentuk beberapa bahan lunak yang digunakan dalam pembuatan produk kerajinan, yaitu seperti berikut:
  • Bahan Keras (kayu, batu, dan gentong jadi)
Bahan keras alami adalah bahan yang diperoleh dari alam sekitar. Seperti kayu, bambu dan gentong jadi.
  • Bahan Lunak Alami
Bahan lunak alami adalah bahan lunak yang diperolah dari alam sekitar dan cara pengolahannya juga secara alami tidak dicampur maupun dikombinasi dengan bahan buatan. Contoh bahan lunak alami yang kita kenal adalah tanah liat, serat alam, dan kulit.
  • Bahan Lunak Buatan
Bahan lunak buatan adalah bahan untuk karya kerajinan yang diolah menjadi lunak. Beragam karya kerajinan dari bahan lunak buatan dapat dibuat berdasarkan bahan yang digunakan. Bahan-bahan yang digunakan bisa berupa bubur kertas, gips, fiberglas, lilin, sabun, spons, dan sebagainya.
Tempat padasan dapat memanfaatkan alam sebagai perpaduan alamiah yang indah, sebagai contoh kayu dan daun untuk penopang dan tempat teduhnya. Kami akan membatasi pembahasan pada laporan ini seputar tempatnya bukan hanya spesifik gentong. 

B. Teknik Pembuatan Tempat Padasan Artistik

Ada beberapa teknik pembuatan tempat pencucian tangan agar terlihat indah dan menarik. Teknik tersebut disesuaikan dengan bahan yang ada, diantaranya semen dan cat untuk gentong,  kayu, tanah dan daun untuk penyangga dan tempat teduhnya. 

a. Membentuk
Teknik yang digunakan untuk membuat tempat cuci ini adalah dengan membentuk gentong dulu agar terlihat klasik, diantaranya  seperti berikut;
  • Teknik Coil (Lilit Pilin)
Gentong yang sudah terbentuk dimanipulasi agar terlihat tonjolan_tonjolan relief, cara membentuknya dengan semen yang dicampur air, dimasukkan ke dalam plastik yang sudah diberi lubang kecil lalu siap membuat motif bentuk-bentuk yang diinginkan. Bentuknya tidak selalu simetris. Teknik ini sering dipakai oleh para seniman dan perajin keramik.
  • Teknik Putar.
Teknik pembentukan dengan alat putar dapat menghasilkan banyak bentuk yang simetris (bulat, silindris) dan bervariasi. Cara pembentukan dengan teknik putar ini sering dipakai oleh para perajin keramik. Perajin keramik tradisional biasanya menggunakan alat putar tangan (hand wheel) atau alat putar kaki (kick wheel). Para perajin bekerja di atas alat putar dan menghasilkan bentuk-bentuk yang sama seperti gentong dan guci. 
Sebagai latar belakang padasan kami gunakan hiasan gunungan agar terlihat alamiah sejuk dengan warna abu_abu dan warna emas. Disekitar gentong ditanami padi sebagai pelengkap tempat yang serasi.

b. Menganyam
Teknik menganyam dapat digunakan untuk pembuatan karya kerajinan dari bahan lunak dengan karakteristik tertentu. Bahan baku yang digunakan untuk membuat karya kerajinan dengan teknik menganyam ini berasal dari berbagai tumbuhan yang diambil seratnya, dalam hal ini kami memanfaatkan daun sere atau kamijara untuk peneduh atap diatasnya.
BAB III
PEMBAHASAN

A. Pembuatan

Karena saya menyukai film Korea, jadi dalam pembuatan tempat padasan ini saya memilih untuk membuat gambar dan seluruh tempat disekitarnya mirip ornamen yang ada di film  Korea. Karena bentuknya yang unik dan artistik.

B. Teknik pembuatan

Teknik yang saya gunakan untuk membuat tempet cuci tangan  disini adalah teknik lilit pilin, berikut adalah penjelasan dari teknik pilin:
Teknik pilin adalah kegiatan menggores, menambah bahan, dan menoreh pola pada permukaan benda yang diinginkan. Dilihat dari jenisnya, ada beberapa jenis pilin antara lain pilin pipih, pilin tinggi (timbul), dan pilin utuh. Pada umumnya, teknik pilin diterapkan pada bahan keras. Dan disini, teknik pilin tinggi dan pipih sebagai teknik dalam pembuatan padasan Project Based Learning kami. 

Langkah kerja:

    a. Membuat rancangan
Rancangan adalah hal awal yang kita lakukan setelah mendapat ide untuk membuat suatu kerajinan dari bahan lunak, rancangan yang bagus biasanya akan menghasilkan yang bagus. Rancangan biasanya dibuat di suatu kertas lalu kita menggambarnya.

    b. Menyiapkan alat dan bahan
Setelah rancangan dibuat tahap selanjutnya adalah menyiapkan alat dan bahan. Alat dan bahan di utamakan memiliki kualitas yang bagus sehingga akan mendapat hasil yang baik. Namun pada Project kami memilih yang murah dan sederhana, tanpa menghilangkan nilai artistiknya.

    c. Membuat tempat padasan sesuai rancangan
Setelah semua siap kita mulai dengan proses pembuatan, pertama menghias gentong yang telah dituangkan semen motif bunga dengan teknik pilin tadi, lalu sesudah kering realif yang timbul itu dicat dengan warna gelap dan dilanjutkan memberi corak model Korea yaitu warna emas. Setelah benda_benda sudah siap dipasang maka langkah berikutnya menghias ruang teduh padasan yakni memasang atap dengan dau kamijara / sere. Dan seterusnya...

    d. Tahap penyelesaian
Tahap akhir setelah kita menyelesaikan semuanya maka kita siapkan untuk pengambilan gambar dan video sebagai bahan presentasinya. 

C. Aliran

Aliran yang saya pakai dalam pembuatan tempat cuci tangan atau padasan ini adalah aliran dadaisme. Aliran dadaisme adalah aliran seni rupa yang menggambarkan penolakan pada aturan seni dan biasanya bahan yang dipakai beragam. Dadaisme merupakan seni yang tinggi karena penikmatnya biasanya memiliki estetika semu. Ciri aliran seni yang satu ini adalah lebih ditekankannya suasana yang tidak biasa dibanding kenyataan yang berlaku di masyarakat secara umum.

D. Alat dan bahan

Adapun alat dan bahan yang kami gunakan adalah;
  1. Gentong
  2. Semen
  3. Cat
  4. Cutter
  5. Bambu
  6. Masker untuk melindungi diri
  7. Paku dan palu
  8. Kain
  9. Kelir gunungan
E. K3

Alat keselamatan kerja yang saya gunakan adalah masker. Masker adalah alat penutup wajah dan hidung yang digunakan untuk menutupi wajah dari debu kotoran.

F. Langkah kerja
  1. Pertama,
dsb.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kerajinan bahan lunak merupakan salah satu peluang kita untuk menjadi wirausahanwan sejak dini karena kita dapat memulainya dengan cara yang sederhana. Salah satunya ialah kerajinan bahan lunak dari sabun. Sabun merupakan perlengkapann sehari – hari yang dibutuhkan oleh semua manusia, oleh karenanya sabun dapat kita temui dengan mudah diberbagai tempat dengan banyak varian dan harga yang terjangkau, sehingga kita tidak menemukan kesulitan ketika mulai membuat kerajinan ini.

B. Saran

Kerajinan bahan lunak dapat kita produksi untuk menjadi berbagai macan kerajinan bahan lunak. Dibutuhkan semangat dan kreatifitas untuk melahirkan kerajinan bahan lunak yang digemari oleh banyak orang.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Aksesoris Ukiran Padasan

Project Gentong 

tampak depan
Sekian, semoga bermanfaat !


Post a Comment for "Contoh Laporan Asesmen Nasional berbasis Project Based Learning "