REVOLUSI HIJAU
padi |
Hallo, Sahabat !
Kali ini penulis akan memberikan info tentang "Revolusi Hijau".
Kita mulai dengan pertanian karena pertanian itulah dasar bagi yang lain_lain. Hal ini sekarang sudah disadari oleh pemerintah di kebanyakan negara berkembang. Sampai sekarang, kemungkinan penyediaan bahan makanan di negara berkembang, khususannya di kawasan yang padat penduduknya di Asia atau negeri_negeri gersang di Timur Tengah nampaknya sama sekali tak mengandung harapan. Titik tolaknya memang mudah muram. Sebagian besar di negara berkembang yang berpenghasilan di bawah 200 dolar setahun, makan kurang dari 2000 kalori sehari dan untuk protein yang penting itu rata_rata hanya mempergunakan kira_kira separuh dari yang diterima oleh penduduk negara maju. Tingkat konsumsi sekian itu sama sekali tidak memadai bagi kesehatan yang sempurna. Organisasi bahan makanan dan pertanian (Food and Agriculture Organization) telah menaksir bahwa 300 juta orang anak di negara berkembang mengalami "pertumbuhan fisik yang terbelakang"; jangan dilupakan pula bahwa kekurangan protein itu juga mengakibatkan terlambatnya perkembangan otak.
Tetapi landasan gizi yang rendah itu baru permulaanya saja. Inilah deret ukur pertumbuhan penduduk yang tak dapat dielakkan lagi. Bagi pertanian tradisional boleh dikatakan tidak mungkin lagi untuk terus menghidupi pertambahan jumlah penduduk yang demikian besarnya dengan jumlah tanah yang terbatas itu.
Di negara_negara berkembang, kesuburan tanah baik tanah milik suku di Afrika atau milik kaum feodal yang luas_luas di Amerika Selatan, maupun tanah garapan kecil_kecil di Asia dipertahankan terutama dengan membiarkannya istirahat (tidak ditanami) sampai kandungan unsur haranya pulih kembali. Dengan meningkatnya jumlah penduduk tanah yang dapat diistirahatkan tentunya makin menurun. Begitu pula hutan yang belum ditebang untuk perladangan. Akan tetapi dengan makin pendeknya masa istirahat dan makin banyaknya hutan yang ditebang, kesuburan tanah itu pun tak dapat pulih seperti semula. kecuali jika ditambahkan unsur_unsur hara ke dalam tanah. Hasil panen merosot. Tanah habis kesuburannya. Mulai terjadi erosi atau tanah itu menjadi kering sekeras bata karena karena panas terik matahari. Tingkat paling jelek kerusakan serupa adalah jika mulai terjadi padang pasir bikinan manusia. seperti di Rajasthan atau Afrika utara dan debu yang diterbangkan angin serta perubahan yang ditimbulkannya pada kelembaban udara makin mengurangi luasnya tanah pertanian yang dapat digarap, menaikkan tekanan penduduk dan dengan demikian memperluas kerusakan. Penggembalaan ternak yang terlalu banyak di suatu peternakan juga menimbulkan efek yang serupa. Dan penyebutan "putera" padang pasir bagi kebanyakan suku pengembara di padang pasir itu memang tidak kena. Seharusnya mereka itu kita sebut "bapak" atau "pencipta" padang pasir. Kalau tidak ada perubahan besar dalam kebiasaan di daerah pertanian dan peternakan, maka bangsa_bangsa berkembang khususnya di Asia pada tahun 2030, mungkin akan mengalami kembali peredaran paceklik seperti jaman dahulu lagi.
Akan tetapi, setelah dilaksanakannya penelitian 20 tahun lamanya, telah terjadi kemajuan besar dalam produktivitas pertanian. yaitu apa yang disebut dengan revolusi hijau. Dari hasil penelitian yang menggembirakan itu telah menghasilkan bibit_bibit unggul, jenis padi dan gandum yang baru, yang diperoleh dengan eleksi bibit hasil persilangan dan dengan aman menyerap nitrogen melimpah. Bulir_bulir yang dihasilkan akan menjadi bertambah terlampaui berat dari batangnya yang langsing dan akan rebahlah padi itu.
Kemampuan menerima pupuk yang lebih banyak ditambah pula dengan lebih cepat menguning. Jenis baru ini lebih produktif dua atau tiga kali, asalkan ada air, pupuk, dan pestisida yang cukup banyak. Satu atau dua contoh kenaikan prosentase pertumbuhan itu barangkali sebagai tolak ukur betapa besarnya perubahan itu. Kalau perkembangan dan pertumbuhan pertanian terus digali maka betapapun negeri yang pertumbuhan penduduknya paling tinggi, kebutuhan pangan akan tercukupi seiring dengan kemajuan teknologi saat ini dan akan datang. Semoga....
Post a Comment for "REVOLUSI HIJAU"