MANFAAT PETIR
gambar kilat |
Kalau orang Jawa mempunyai Nyai Ageng Sela, Empu penangkap petir, maka orang Amerika punya Benyamin Franklin. Bedanya, sang kyai sekedar sebagai tokoh dalam legenda rakyat, sedangkan Benyamin orang Amerika itu betul_betul pernah hidup. Duniapun mengenalnya sebagai ahli pengetahuan ternama selain sebagai salah seorang yang menandatangani Declaration of Independence. Orang terkenal ini pernah membuat publik marah karena menyatakan sanggup menangkap petir. Masyarakat bangsa itu masih sangat kolot. Menurut anggapan mereka, petir adalah alat Tuhan untuk menghukum orang yang berdosa. Tetapi Benyamin bersikeras bahwa petir itu sesungguhnya sebuah gejala alam belaka.
Ternyata ia tidak asal ngomong saja. Sebuah layang_layang sutera dengan benang pengendali dari sutera juga, dimainkan. Agak aneh memang, kalau biasanya orang bermain layang_layang pada hari yang cerah, Benyamin justru memilih hari mendung. Dengan mata telanjang, orang dapat menyaksikan kilat saling sambung_menyambung. Ternyata kemudian kilat mau meniti arah benang layang_layang itu, yang pada ujungnya diberi kunci dari logam.. Pada akhirnya kilat yang berujud aliran listrik itu meloncat ke tanah. Terdengar suara gemuruh guntur dan percikan bunga api listrik serta asap mengepul dari tanah basah yang disambar petir. Seperti lazimnya terjadi dalam setiap penemuan baru, orang lain banyak mencontohnya. Dalam hal begini, ada yang mujur dan ada yang naas. Yang bukan saja berkesempatan menyaksikan hasil percobaannya, tetapi juga merasakan sambaran kilat listrik bertegangan tinggi pada tubuhnya. Tentu saja ia tidak menceritakan pengalaman hidupnya yang terakhir ini.
Kumulonimbus
Dalam kecelakaan_kecelakaan penerbangan, misalnya Vickers Viscount milik perusahaan Merpati di laut sebelah barat daya Padang, sering disebut_sebut istilah meteorologi ini. Selain Benyamin, ahli_ahli seperti K.V. Lemonesov, G.V. Richman dan T. Delibard, berpendapat bahwa petir adalah loncatan muatan listrik diantara awan dengan benda lain atau diantara awan itu sendiri. Hanya awan yang berbentuk vertikal (yaitu towering cumulus atau Teu dan kumulonimbus atau thundercloud) yang dapat menghasilkan petir. Karena awan pada posisi demikian di puncaknya mengandung titik_titik es. Makin tinggi letak awan itu, makin banyak kandungan titik esnya, makin besar muatan listrik yang dikandungnya makin banyak kemungkinan menghasilkan petir. Adanya muatan listrik dalam awan disertai pergesekan dari partikel_partikel es karena gerak udara ke atas akibat pemanasan. Bila selisih potensialnya telah cukup (antara awan dan bumi), terjadilah loncatan petir sekunder dari awan dan bumi.
Petir ini akan mengionkan lapisan udara yang dilaluinya. Ionasi ini membuka jalan bagi loncatan petir primer dari bumi ke awan. Menurut para ahli ilmu alam, inilah cara alam mengembalikan muatan listrik positif ke ion.
Sebagian besar energi petir dipancarkan dalam bentuk cahaya dan panas. Hanya sedikit yang berupa gelombang radio. Karena itu, penerimaan siaran radio selama berlangsungnya angin sangat terganggu. Peralihan udara yang intensif dan tiba_tiba sifatnya ini menimbulkan bunyi gemuruh guntur atau geledek.
IMG dan PUTL
Indonesia, khususnya pulau Jawa tiap tahun mendapat serangan geledek yang terbanyak dibandingkan dengan bagian dunia lainnya. Di satu hal ini tidak menguntungkan (terutama sewaktu penangkal petir belum diketemukan) karena mengakibatkan kerusakan pada bangunan atau benda yang disinggahinya. Tetapi dilain sisi, petur ini pun membantu menyuburkan tanah. Karena udara yang diionisasi memungkinkan terjadinya sintesa antara gas nitrogen dengan hidrogen, yang menghasilkan amoniak (NH3). Air hujan yang turun bersama_samaan dengan dengan angin ribut bersenyawa dengan amoniak menjadi amonium hidroksida yang segera dapat diserap oleh akar tanaman dan dibentuk menjadi protein dan karbohidrat.
Mengapa frekwensi petir di Indonesia tinggi ?
Untuk itu harus dilihat dari letak geografis Indonesia di Katulistiwa, sehingga bentuk per awannya konyuktive atau menjulang ke atas. Dari data yang dikumpulkan oleh Lembaga Meteorologi dan Geofisika diperoleh gambaran bahwa Jawa Barat bagian Utara dan Timur Laut memiliki beberapa frekwensi yang tinggi sekali. Hasil penelitian ini sangat diperlukan oleh Sub Proyek Penelitian Petir Departemen PUTL dalam rangka perluasan jalur transmisi tegangan tinggi.
Demikian semoga bermanfaat.
Post a Comment for "MANFAAT PETIR"