Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

PULAU SANGIANG, SELAT SUNDA_BANTEN & GUGUSAN PULAU_PULAU MEMPESONA

PULAU SANGIANG 

Sangiang, adalah sebuah pulau kecil yang terletak di Selat Sunda, yakni antara Jawa dan Sumatra. Secara administratif, pulau ini termasuk dalam wilayah Kabupaten Serang, Banten. terletak di titik kordinat antara 105′49′30″ - 105′52′ Bujur Timur 5′56′ - 5′58′50″ Lintang Selatan.
Pulau Sangiang yang terletak di Selat Sunda merupakan warisan ulayat terpendam yang memiliki keindahan alam mempesona bagi para pengunjungnya. Pulau seluas 720 hektare ini dihuni oleh 148 Kepala Keluarga (KK). Jumlah itupun semakin berkurang seiring berjalannya waktu. Secara adminstratif, pulau ini terletak di Desa Cikoneng, Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang, Banten. Struktur adminstratif pulau ini hanya dipegang oleh satu Rukun Tetangga (RT) yang diketuai oleh Ketua RT.
Wisatawan biasa berkunjung ke pulau ini dari Dermaga Paku Anyer dengan kapal sekira 30 menit waktu tempuh penyeberangan. Hamparan pasir putih dan perbukitan tampak dari kejauhan yang memancarkan pesona keindahan pulau ini. Kapal kemudian menyusuri hutan mangrove hingga ke dermaga perkampungan warga.

pulau sangiang
Terpampang gerbang Pulau Sangiang dan perumahan warga. Memasuki perkampungan tersebut, wisatawan akan menemukan keramahan warga Sangiang serta nuansa adat yang khas. Dari perkampungan warga, pengunjung bisa beristirahat sejenak sembari mempersiapkan perjalanan menjelajahi pulau. Pulau ini memiliki pantai yang indah bernama Pasir Panjang. Di sekelilingnya terbentang perbukitan nan indah serasa di Pulau Dewata. Menyusuri ladang penduduk, hutan mangrove dan hujan tropis di kaki bukit menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi para traveller. Sampai di ujung hutan, pengunjung akan menemukan Gua Kelelawar yang di bawahnya mengalir air laut berwarna biru yang masuk dari mulut gua. Ribuan kelelawar terlihat berterbangan di langit-langit gua.
Ketua RT sekaligus tokoh masyarakat Pulau Sangiang, Achmad, menceritakan bahwa leluhurnya berasal dari Lampung. Namun karena pertalian saudara yang kuat dengan masyarakat Banten, kebudayaan yang terbangun akhirnya menjadi lebih beragam dan bercampur. “Jadi pulau ini merupakan tanah ulayat atau disebutnya tanah adat dari orang tua kami yang harus dijaga dan dilestarikan. Orang-orang tua kami dulu datang kesini banyak yang berdakwah menyebarkan Agama Islam,” ucap Abah biasa disapa saat ditemui di Pulau Sangiang, Minggu (22/12).

Post a Comment for "PULAU SANGIANG, SELAT SUNDA_BANTEN & GUGUSAN PULAU_PULAU MEMPESONA"