Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sejarah Ngarot

Yuk ! Urang Rojong_Rojong Dulu Ngarot

Istilah Ngarot berasal dari bahasa Sunda yaitu ngaleueut yang berarti minum. Ada pula yang menafsirkan istilah Ngarot itu adalah Ngaruat (Sansekerta) yang berarti bebas dari kutukan dewa.
Adalah upacara adat yang terdapat di desa Lelea, kecamatan Lelea, kabupaten Indramayu, provinsi Jawa Barat. Tradisi Ngarot memiliki arti ucapan syukur terhadap datangnya musim tanam. Masyarakat Lelea memiliki ungkapan syukur yang khas dalam menyambut musim tanam yaitu dengan Ngarot. Upacara Adat Ngarot selalu dilaksanakan pada bulan Desember pada minggu ke-3 dan selalu dilaksanakan pada hari Rabu karena dianggap keramat. Tradisi ini hanya diikut oleh pemuda-pemudi yang masih perawan dan perjaka. Berdasarkan buku sejarah Desa Lelea, Tradisi Ngarot bermaksud mengumpulkan para pemuda-pemudi yang akan diberi tugas bertani. Intinya adalah para pemuda-pemudi akan saling bekerja sama dan gotong royong mengolah sawah. Tradisi Ngarot bertujuan untuk membina pergaulan yang sehat, agar saling mengenal, saling menyesuaikan sikap, kehendak, tingkah laku, yang sesuai dengan adat budaya.
Tradisi Ngarot sudah ada sejak tahun 1646 pada masa pemerintahan Ki Kapol. Dia merupakan salah satu tokoh kharismatik yang tinggal di desa Lelea, dia memiliki tanah 26.100 meter persegi yang ditanami padi. Hasil tanam padinya bisa menghidupi keluarganya bahkan masih ada sisanya.
Di rumah Ki Kapol sering dijadikan tempat berkumpulnya anak-anak muda, maka terbersit didalam hatinya untuk mengadakan acara sebagai tempat berkumpulnya anak-anak muda maka dibuatlah acara Ngarot. Biaya acara tersebut diambil dari hasil panen tanaman padinya di sawah yang kini dikelola oleh anak-anak muda di kampung tersebut.
Sejak saat itu Ki Kapol mengadakan acara tahunan yang diberi nama Ngarot. Selain sebagai tempat bersilaturahmi anak-anak muda atau disebut juga Kasinoman di desa Lelea juga untuk menyambut datangnya musim tanam. Acara Ngarot biasanya dilakukan pada hari Rabu yang menganggap sebagai ibunya hari setelah hari Jumat menurut tokoh masyakarat. .
gadis ngarot
Itulah sekilas sejarah dibalik acara Ngarot yang hingga kini masih lestari dilaksanakan di desa Lelea. Namun pada tahun ini karena adanya klaster penyebaran virus Corona / Covid-19, maka kegiatan itu tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya. Hanya saja upacara adat Ngarot dilaksanakan secara sederhana dan tidak adanya iring-iringan gadis dan jejaka yang menjadikan symbol adat tersebut. (19 Desember 2020)

Post a Comment for "Sejarah Ngarot"