Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

IWAN EFFENDI, TEATER BONEKA PAPERMOON DAN IMAJINASI SENI GRAFIS

Teater boneka by Iwan Effendi

Iwan Effendi, Lulusan ISI Yogyakarta itu mengeksplorasi elemen-elemen di luar narasi, meski setia dengan teater bonekanya. Melalui teknik menggambar dan menarik, ia berkarya dengan berbagai media yang menarik. Ada seni grafis, proyeksi video, dan menjelajahi berbagai media yang belum pernah dibuat. 

Bersama sang istri sering kali berkolaborasi dalam pertunjukan_pertunjukan bonekanya. Bahan dan alat pembuatan boneka_boneka itu sangat menarik. Karya_karya grafisnya juga begitu memukau, namun tema yang dibangun dalam pembuatan karya_karyanya ia tetap mempertahankan bonekanya sebagai icon. Tidak hanya itu, aksesoris_aksesoris yang menyertai pertunjukan boneka menampilkan kekhasan dan ketajaman berfikir sehingga poin of interest dari sebuah pertunjukan terlihat wajar dan unik.

karya Iwan Effendi/sumber gambar dari youtube indoart

Kurator Artati Sirman menuturkan dalam dunia teater boneka, seorang dalang biasanya membantu ketegangan berjalannya pentas. Dalang membangun hubungan antara boneka yang dilakoni di atas panggung dan bersama para penontonnya. Ia mengungkapkannya dalam setiap perform art merupakan wahana satu kesatuan antara seniman sebagai penutur lakon, boneka sebagai media, penonton, dan suasana panggung yang mendukung sehingga dibuat wajar dan artistik.

Di tangan dalang pula, boneka sebagai obyek perlahan-lahan melampaui batas ambiguitas menjadi subyek.Saat adegan teater boneka dimainkan, apa yang terjadi didalam pikiran kita adalah interaksi antara arus persepsi obyektivitas boneka dan imajinasi akhir kita tentang subyeknya. Ia pernah menggelar pameran tunggal pertamanya dengan Mizuma Gallery Singapura pada 2019 yang berjudul Face to Face.

Ditangan beliaulah setiap benda yang tidak terpikirkan jadi sesuatu yang luar biasa. Perlu pemahaman yang lebih untuk dapat menciptakan boneka_bonekanya karena ia memastikan bahwa boneka_boneka yang dipertunjukkan akan terlihat menarik, ditunjang dengan aksesoris di sekelilingnya. Ini merupakan perpaduan yang searah dengan alur cerita yang dibangun.

Iwan Effendi

Pameran tunggal lainnya yakni Lunang di Lir Space Yogyakarta (2013), Eye of the Messenger di Yavuz Gallery Singapura (2011), dan Two Shoes for Dancing di Valentine Willie Fine Art (Project Room). Karya-karya Iwan Effendi juga pernah dipamerkan di Bulgaria, Singapura, Australia, Belanda, Filipina, Prancis, Jepang, AS, dan Meksiko. Iwan Effendi adalah sosok seniman Indonesia yang cerdas menangkap suasana bhatin dalam mengelola setiap penciptaan karyanya. Ia pula yang telah penorehkan prestasi dan mengharumkan nama bangsa dalam berkesenian.(sumber://wikipedia dan sumber lain)

Post a Comment for "IWAN EFFENDI, TEATER BONEKA PAPERMOON DAN IMAJINASI SENI GRAFIS"