NASKAH TEATER ''TITAH JAKA BAJUL''
JAKA BAJUL
Penulis Conny Abdull
Uthe Kras |
Naskah :
JAKA BAJUL:
WOY..........
TLAH KUTELUSURI MALAM, LEMBAH, DARI UJUNG KE UJUNG, BERADU LEMBING, GURINDAM DAN DENDAM......, BERMUARA DALAM BANTARAN DUA HATI.
IBU PERGILAH KE BALAI, BAPAK PERGILAH UNTUK MEMPERSATUKAN AKU DAN PUTRI SEMATA WAYANG ITU...., TIDAKKAH HIDUP HANYA UNTUK SEPIRING NASIB, YANG SERING KAU NASEHATKAN PADAKU.
KI KAMAL:
TUHAN....., BERILAH AKU KESEMPATAN, JAKA ANAKKU TIADA IA MENYADARAI, BULAN YANG DIINGINKAN TERTUTUP AWAN, BERGULUNG-GULUNG BULU DOMBA, PUTIH, BERSIH. SEDANG AKU ASA TERJALA DALAM JALA-JALA.
NYI SANTI:
WI......., WI........, PURBA TISTI PURBA JATI SAWIT..., LAYUNG DIUPUK BANTARAN KALI, SAYUP-SAYUP DAHULU JAKA TERLAHIR DARI BUIH BENIH BUAIAN DEWA DEWI.
WI........., WI......., PURBA TISTI PURBA JATI SAWIT....., ENDUNG GELAP MELAJU LALU BERLALU.......
NYAI SANTI:
KUWU KI AGENG SARDANA:
NYAI SANTI:
KUWU KI AGENG SARDANA:
NYAI SANTI:
KUWU KI AGENG SARDANA:
AKU TERIMA SEMBAHMU NYAI SANTI. LANTAS ADA KABAR APA GERANGAN DARI JATI SAWIT, SAMPAI-SAMPAI MENGUTUS SEORANG IBU SEBAGAI DUTA.
NYAI SANTI:
SEBAGAI WAKIL DARI PUTRANDA JAKA BAJUL, PERKENANKAN AGAR PUTRANDA MENANTU UNTUK MEMBASUH KAKI PANEMBAHAN DENGAN AIR SUCI BUNGA MAWAR.
KUWU KI AGENG SARDANA:
NYAI SANTI..., SUNGGUH SEDIKITPUN TIDAK TERBERSIT DALAM BENAKKU JIKA KEDATANGANMU DI JATI SAWIT HANYA UNTUK MEMBASUH KAKI DAN MENYERAHKAN NYAWA PUTRAMU DI TANGAN NYAI KHADIJAH PUTRIKU. KARENA SIAPAPUN YANG
MENGALAHKAN KESAKTIAN ANAKKU, IA BERHAK BERJODOH.
NYAI SANTI:
DEMIKIANLAH ADANYA TUGAS HAMBA SEBAGAI ORANG TUA ANGKAT. DAN MOHON KESEDIAAN PANEMBAHAN, JIKA AIR DALAM BOKOR AKAN DIBAWA KE BANTARAN KALI CIMANUK UNTUK DITEPUNGKAN SEBAGAI WEWANGIAN SEBELUM PERANG TANDING NANTI.
DENGAN DEMIKIAN TANDA PENGAKUAN KAMI ATAS RESTU HUBUNGAN BHATIN PUTRANDA JAKA BAJUL DENGAN PUTRI PANEMBAHAN, KHADIJAH.
KUWU KI AGENG SARDANA:
BAGAIMANA MUNGKIN AKU MENOLAK PERMINTAANMU ITU. DAN DARAH KEMATIAN YANG DIPERJUANGKAN ADALAH UNTUK KEMAKMURAN JATI SAWIT.
(membasuh kaki panembahan ki kamal)
NYAI SANTI:
TUGAS ANANDA SEBAGAI DUTA TELAH SELESAI, PERKENANKAN ANANDA SEGERA UNDUR DIRI DAN SEGERA PULANG KE BANTARAN UNTUK MENGHATURKAN AIR SUCI INI.
KUWU KI AGENG SARDANA:
RESTUKU MENYERTAIMU NYAI SANTI.
PUTRI KHADIJAH:
AKU TAK KAN SILAU DENGAN TAWARANMU. AKU TAK KAN TERTARIK DENGAN KETAMPANANMU. SEMENTARA ENGKAU TELAH TERLARANG DI NEGERIMU SENDIRI. NAMUN AKU AKAN MENERIMA PERMINTAANMU, DENGAN SYARAT KITA HARUS BERPERANG TANDING.
BILA ENGKAU KUAT MENAHAN GEMPURAN KERIS NYAI KEMBANG
SOKA, MAKA PERMINTAANMU AKAN AKU TURUTI.
JAKA BAJUL:
MAAFKAN AKU KALAU AKU MELUKAIMU DALAM PERANG TANDING NANTI, DIAJENG. MESKIPUN DALAM HATI SUNGGUH MALU JIKA HARUS BERTANDING DENGAN SEORANG PUTERI.
PUTRI KHADIJAH:
JANGAN KAU SEPELEKAN KAUMKU, PANEMBAHAN. AKU TAK KAN BERLAKU PENGECUT MEMBIARKAN PRAJURIT MELEPAS ANAK PANAHNYA. BILA AKU GAGAL DAN KAU KALAHKAN, AKU AKAN MENGAKUIMU SEBAGAI SATRIA. NYAWAKU KUSERAHKAN PADAMU.
JAKA BAJUL:
BAIKLAH DIAJENG, BILA AKU TERBUNUH NANTI, BIARLAH PAMANDA, BALATENTARA PENGHUNI KALI CIMANUK AKAN MEMBAWA TUBUHKU.
AWAS DIAJENG....!
PUTRI KHADIJAH:
JANGAN KURANG AJAR KAU PANEMBAHAN. BERHENTILAH BERMAIN-MAIN, PANEMBAHAN. GUNAKAN PUSAKA KYAI JATI SETANGKAI ITU.
JAKA TARUB:
JIKA ITU YANG KAU MAU, DIAJENG.
DIAJENG, KENAPA KITA TIDAK AKHIRI SAJA PEPERANGAN INI.
PUTRI KHADIJAH:
TERNYATA SEORANG PANEMBAHAN YANG TERKENAL KEDIGJAYAANNYA, HANYA BERANI BERSEMBUNYI DIBALIK KEKUATAN BEDUG PUSAKA.
JAKA TARUB:
RUPANYA KECANTIKANMU YANG BERSINAR KAKOMARA.
PUTRI KHADIJAH:
SIMPAN RAYUANMU !
JAKA TARUB:
AYO DIAJENG, KELUARKAN KEDIGJAYAANMU.
JAKA TARUB:
KERIS NYAI KEMBANG SOKA KINI TELAH BERADA DITANGANKU, DIAJENG. BUKANKAH JATISAWIT SUDAH BERADA DALAM GENGGAMANKU. DAN BEGITU JUGA NYAWAMU...
PUTRI KHADIJAH:
KAU....!!!
JAKA TARUB:
BILA KAU ANGGAP AKU PANTAS MENERIMA TAMPARANMU, TAMPARLAH, DIAJENG. TAMPARLAH...!
PUTRI KHADIJAH:
(menangis)
KENAPA JATISAWIT DATANG DENGAN BUNGA-BUNGA KEMATIAN. BUKANKAH MASIH ADA BUNGA-BUNGA YANG LAIN.
JAKA TARUB:
DIAJENG, BUNGA-BUNGA CINTA ENGKAULAH YANG AKAN MENJADI BUNGA TERINDAH DISEPANJANG BANTARAN KALI CIMANUK. KELAK DIKENANG SEPANJANG MASA PURBATISTI PURBAJATISAWIT.
(Lagu )...
Post a Comment for "NASKAH TEATER ''TITAH JAKA BAJUL'' "