Ice Breaking dalam Presentasi atau Mengajar
Menggunakan Ice Breaking Dengan Benar Dalam Presentasi
sehingga
audiens menjadi bergairah kembali untuk mengikuti kegiatan yang dijalani.
Ice Breaking, Mengapa Penting?
Dalam presentasi atau mengajar, apakah itu di dalam
kelas, di acara seminar atau di tempat pelatihan ada kemungkinan-kemungkinan dimana
audiens tidak tertarik, tidak bergairah, merasa jenuh dan bosan dengan kegiatan
yang dilakukan.
Dalam keadaan seperti inilah ice breaking diperlukan.
Ice breaking selain dapat membangun suasana yang
membosankan menjadi menyenangkan juga dapat meningkatkan perhatian audiens,
antusias dan gairah audiens.
Karena itulah ice
breking tidak hanya digunakan untuk mencairkan suasana beku, namun juga
sering digunakan melibatkan audiens secara fisik maupun mental, membangun
hubungan antara presenter dengan audiens, dan audiens satu dengan audiens
lainnya, atau antara guru dan murid-muridnya.
Ice Breaking, Apa Saja Bentuknya?
Banyak orang berpikir ice breaking identik dengan
lelucon, padahal ice breking memiliki bentuk yang bermacam-macam, tidak
hanya lelucon. Berikut adalah beberapa
bentuk ice breaking yang perlu kita ketahui.
1. Lelucon atau intermozo
Lelucon adalah bentuk pemecah kebekukan yang paling
populer di kalangan banyak orang. Namun juga bentuk pemecah kebekuan yang
paling sulit dilakukan dan cukup berbahaya untuk dilakukan.
Mengapa saya bilang paling sulit?
Karena untuk bisa melucu itu tidak mudah, apalagi
bagi orang-orang yang tidak memiliki sense of humor yang tinggi. Coba Anda
bayangkan, Anda sudah susah payah melucu tapi audiens tidak tertawa? Bagaimana
perasaan Anda? Hehehe… garing rasanya.
saran saya hati-hati menggunakannya.
2. Games atau permainan
Bentuk yang kedua adalah games atau permainan.
Gemas saat ini juga menjadi alternatif yang sering
digunakan oleh para presenter, guru, dosen, pelatih dan pembicara untuk memecah
kebekuan dan membuat suasana presentasi menjadi menyenangkan.
Namun begitu saat Anda memilih games sebagai cara untuk memecah kebekuan, atau membuat suasana presentasi menjadi menyenangkan, pastikan games yang anda gunakan tidak terlalu umum, sehingga audiens lebih tertantang untuk melakukan dan lebih antusias untuk mengikuti. Dalam hal ini kreativitas anda pribadi dan referensi yang banyak akan cukup menolong anda.
3. Lagu atau
nyanyian yang disertai gerak tubuh
Bentuk yang ketiga adalah nyanyian atau lagu yang
disertai gerak tubuh. Ini juga merupakan bentuk yang banyak digunakan.
Anda bisa memutar lagu, kemudian mengajak audiens
bernyanyi atau bergerak bersama-sama. Bahkan jika anda kreatif anda bisa
membuat gerakan atau merancang koreo yang mendukung nyanyian atau lagu yang
kemudian anda ajak audiens bergerak mengikuti gerakan anda.
Itulah tiga bentuk pemecah kebekuan yang perlu Anda ketahui. Dari tiga bentuk di atas, lelucon adalah bentuk pemecah kebekuan yang dapat dilakukan secara spontan maupun disiapkan, tapi untuk dua yang lain perlu dipersiapkan, sangat sulit dilakukan secara spontan.
Bagaimana
menggunakan ice breaking dengan benar
Supaya anda dapat menggunakan ice breaking dengan efektik dan benar-benar mampu memecahkan kebekukan berikut adalah beberapa saran yang bisa anda lakukan.
1. Ice
breaking butuh disiapkan
Sebelum anda memutuskan bentuk pemecah kebekuan
yang akan anda gunakan, pastikan anda melakukan persiapan.
Anda harus memulainya dengan memilih bentuk yang paling tepat dan anda kuasai. Tidak hanya memilih tapi anda juga harus bepikir relevansi dari bentuk pemecah kebekuan dengan topik presentasi anda. Ini adalah saran terbaik, jika anda mau bekerja keras saya yakin anda bisa menemukan bentuk yang paling tepat untuk anda gunakan.
2. Ice
braking butuh direncanakan
Apapun
bentuk yang anda gunakan untuk memecah kebekukan semua itu butuh
perencanaan, anda harus merencakan kapan dan di mana itu anda gunakan dalam
presentasi anda. Rasanya sangat sulit, jika Anda tiba-tiba berimprovisasi.
Kenapa? karena presentasi ada batasan waktu dan memiliki struktur yang jelas.
Kalau ini tidak masuk perencanaan, bisa-bisa membuat lama presentasi anda dan
merusak struktur presentasi anda.
Kecuali untuk humor, bagi anda yang memiliki sense of humor tinggi, anda bisa berimprovisasi kapan saja, menyelipkan joke atau lelucon singkat di sela-sela presentasi anda. Ini tidak akan menganggu waktu dan struktur presentasi. Namun jika anda memikirkan lelucon yang panjang anda perlu merencakannya.
3. Ice breaking perlu latihan
Setelah anda memilih dengan tepat dan sudah merencakan kapan dan dimana ice breaking anda gunakan dalam presentasi, selanjutnya anda harus melatihnya. Ini penting supaya anda bisa natural, menguasai setiap detail dari ice breaking yang akan anda gunakan.
4. Dalam pelaksanaanya usahakan semua audiens
terlibat
Saat anda menggunakan ice breaking anda harus
memastikan semua audiens anda terlibat. Kalau misalnya jumlah audiens anda
besar, anda bisa buat mereka berkelompok.
Menggunakan games, atau nyanyian dan gerakan
mungkin bisa melibatkan audiens, tapi bagaimana jika saya menggunakan humor?
Untuk humor mungkin tidak melibatkan audiens untuk bergerak atau berinteraksi satu sama lain seperti gamas atau nyanyian, tapi harus kita akui humor yang berhasil bisa melibatkan emosi audiens, kalau pun tidak tertawa semuanya, tapi jika berhasil membuat sebagian besar audiens tertawa berarti anda sudah berhasil.
5. Usakan tidak memakan waktu
Ingat ice breaking yang baik adalah yang dilakukan dengan waktu yang tepat. Saran saya lakukan dalam waktu 5-10 menit saja, jangan terlalu berlebihan.
6. Usahakan sesuai dengan topik yang Anda
sampaikan
Dalam public speaking, apapun yang anda tampilkan idealnya harus sesuai dengan topik. Jadi kalau bisa usahakan ice breaking anda sesuai dengan topik. Ini memang tidak mudah, maka itu persiapan sangat penting anda lakukan.
7. Usahakan yang anda tunjukkan sesuatu yang
mengejutkan
Inilah yang paling sulit dan menantang. Membuat ice breaking kejutan tidak mudah. Anda butuh belajar, anda butuh inovasi dan anda butuh kreasi.
Demikianlah ulasan sederhana tentang ice breaking.
Semoga memberikan manfaat untuk kita.
Sebelum saya akhiri, saya ingin menegaskan kepada anda bahwa dalam presentasi
sebelum anda berpikir tentang teknik untuk memecahkan kebekuan fokuskan dulu
perhatian anda pada materi presentasi anda, desain slide presentasi anda dan
teknik pengiriman anda. Baru setelah itu anda berpikir tentang ice breaking
atau cara lain untuk mendukung kesusksesan presentasi anda.
Sebenarnya kenapa audiens boring, jenuh, ngantuk,
bisa jadi karena materi anda tidak menarik, tidak terstruktur, dan tidak tepat
sasaran. Bisa juga karena slide anda yang membosankan, anda sering membaca
slide sehingga sering membelakangi audiens. Bisa juga dikarenakana cara
pembawaan anda yang garing tidak meyakinkan, bahasa verbal anda lemah atau body lenguage anda yang lemah.
Intinya jika anda ingin audiens anda tidak bosan
tidak jenuh, perbaiki keterampilan
presentasi anda secara menyeluruh, bukan hanya pada satu aspek saja. Tidak
hanya terbatas pada ice breaking saja, karena sepintar apapun anda menggunakan
teknik pemecah kebekuan jika aspek lain anda lemah, itu semua tidak ada
artinya.
Terima kasih, semoga bermanfaat !
Post a Comment for "Ice Breaking dalam Presentasi atau Mengajar"