Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Naskah Drama [Gak Ilok]

Naskah Drama
Gak Ilok
[Bayu Kresna Murti]

suasana panggung pementasan

(EYANG MEMANGGIL MARDI, CUCUNYA).

EYANG : Di? Mardi?
MARDI : Eyang.
EYANG : Kamu tahu dimana kacamata Eyang?
MARDI : Itu di atas kopyah Eyang.
EYANG : Oh iya. Terimakasih cucuku.
MARDI : Dasar orang tua!

(EYANG MENDENGAR PERKATAAN MARDI. EYANG MENOLEH. SAAT ITU MARDI
SEDANG MAKAN KACANG DENGAN CARA DILEMPAR KEATAS DAN DITANGKAP
DENGAN MULUTNYA. BEBERAPA KACANG JATUH KE LANTAI).

EYANG : Di-Mardi, makanan kok dibuang-buang? Gak ilok!
MARDI : Babah.

(MARDI TIDAK MENGGUBRIS. KALI INI IA MEMASUKKAN KACANG KE MULUTNYA
DENGAN TANGAN KIRI).

EYANG : Di Mardi, makan tidak boleh pake tangan kiri. Gak ilok!
MARDI : Babah
EYANG : Oh ya sudah. Biar saja cucu eyang jadi kualat seperti gadis-gadis
desa Sedenok.
MARDI : Kualat seperti gadis desa Sedenok?
EYANG : Iya. Karena mereka sudah gak ilok.
MARDI : Bagaimana Yang ceritanya?
EYANG : Ayo sini. Eyang beritahu kisahnya. Dahulu kala, saat Majapahit
masih berkuasa di pulau Jawa. Ada sebuah desa yang makmur. Seluruh penduduknya adalah gadis yang cantik. Desa itu bernama Sedenok…

(DESA SEDENOK)

Pementasan Drama [Gak Ilok]

MENIK : Adekku….
GADIS : Mau apa Kau?
MENIK : Aku ingin ikut dengan kalian. Menemui raja yang ada disana!
GADIS : Jangan ikuti kami.
MENIK : Kenapa?
GADIS : Mukamu buruk. Baumu busuk. Seperti nasi yang sudah lama basi.
MENIK : Tapi.
GADIS : Pergi, Menik!
MENIK : Hei, aku lebih tua darimu. Panggil aku mbakyu. Gak ilok!
GADIS : Gak ilok? Memangnya kenapa dengan gak ilok?
MENIK : Kalau kalian seperti ini, kalian bisa kualat?
GADIS : Kualat? Hahaha. Punya kakak sepertimu hanya membuat kami malu.

(GADIS BERLALU MENINGGALKAN MENIK YANG TERDIAM. MENIK MENETESKAN
AIR MATA).

MENIK : Kupu-kupu terinjak sepatu. Derita dan sakitnya seperti aku. Disalahkan dan disingkirkan, diludahi dan dicaci. Air mata mengeringlah sudah. Tertimpa beban sungguh tiada tara. Di pintu Mu aku mengadu. Karena kuyakin kegungan-Mu

(TIBA-TIBA TERDENGAR SUARA DERAP LANGKAH KAKI KUDA. ADA KERETA
KENCANA YANG MENDEKAT).

GADIS : Disana!
GADIS : Lihat kesana ada kereta kencana. Ditarik empat kuda laksanakendaraan dewa. Di dalamnya pasti ada seorang raja. Datang kemari membawa kabar suka.
GADIS : Lihat mereka kemari. Kita harus siap diri. Dandan cantik dan rapi,
harum dan mewangi.
GADIS : Lihat. Mereka mendekat.
GADIS : Keretanya berhenti.
GADIS : Di dalamnya ada siapa ya?
GADIS : Perhatikan, ada orang yang keluar dari kereta.

(MUNCUL SEORANG LELAKI PENGAWAL RAJA).

GADIS : Permisi. Kangmas ini siapa?
PENGAWAL RAJA : Aku? Aku adalah Gusti Jayanegara. Sang penguasa tanah Jawa.
GADIS : Gusti Jayanegara? Raja Majapahit? Hidup Gusti!
PENGAWAL RAJA : Gusti? Aku bukan Gusti. Hahahaha
GADIS : Lho bagaimana sih? Terus sampean ini siapa?
PENGAWAL RAJA : Aku? Siapa ya aku?
GADIS : Aduh bagaimana sih. Jangan muter-muter ya. Anda ini siapa?
Mengapa anda kemari sambil mengendarai kereta kencana?
PENGAWAL RAJA : Karena aku adalah pengawal raja.
GADIS : Pengawal raja? Lalu dimana Gusti Jayanegara?
PENGAWAL RAJA : Dia berada di dalam Kereta.
GADIS : Wah penguasa negeri ini datang ke desa Sedenok!
GADIS : Pasti Gusti Jayanegara seorang yang tampan.
GADIS : Pasti berparas rupawan

(KELUARLAH SESEORANG DARI DALAM KERETA KENCANA. GUSTI JAYANEGARA
MENAMPAKKAN DIRI. TERNYATA GUSTI JAYANEGARA BERPARAS BURUK RUPA.
SEMUA GADIS NAMPAK JIJIK DAN KETAKUTAN).

PENGAWAL RAJA : Sayembara. Supaya seluruh anak gadis tahu. Bahwa raja
sedang mencari ratu. Semua gadis harus mau.
GADIS : Apa?
PENGAWAL RAJA : Tanpa kecuali dan tanpa ba bi bu. Sayembara akan diadakan
besok siang. Semua gadis wajib datang. Kalau tidak akan disiksa dan dipanggang. Terimakasih dan saya pamit pulang.

(PENGAWAL PERGI MENINGGALKAN KERUMUNAN. GADIS HANYA TERDIAM
KETAKUTAN).

GADIS : Aku tak ingin menjadi istri raja. Haruskah aku hidup menderita Walaupun dia raja dia buruk rupa.
GADIS : Wajahnya seperti mayat yang baru bangun dari kubur. Lebih baik sekarang aku kabur. Daripada impian dan harapanku hancur.
GADIS : Tapi semua gadis harus datang. Kalau tidak aku akan dipanggang. Ku tak mau nyawaku melayang.
MENIK : Adikku kenapa kalian risau?
GADIS : Karena kami cantik. Kami tidak ingin menjadi istri Raja.
MENIK : Kenapa? Bukankah enak menjadi istri raja?
GADIS : Bodoh. Apakah kau tidak lihat bagaimana rupa Gusti Jayanegara?

(GADIS PERGI BERLALU MENINGGALKAN MENIK SENDIRIAN YANG DILANDA
KEBINGUNGAN).

(WAKTU SAYEMBARA)

PENGAWAL RAJA : Waktu sayembara telah tiba. Mari gadis cantik kemarilah.
MENIK : Aku Menik. Gadis Sedenok yang baik hati. Gusti pilihlah hamba.
PENGAWAL RAJA : Hei burik. Apa kau tak dengar kataku? Ku bilang gadis cantik.
MENIK : Tapi…
PENGAWAL RAJA : Aes. Diam disitu. Untuk gadis-gadis cantik kemarilah!

(MUNCUL GADIS-GADIS, YANG SEBELUMNYA CANTIK JELITA, KINI MEREKA
NAMPAK BURUK RUPA. ADA YANG BERPURA-PURA CACAT. ADA YANG BERPURA_PURA SAKIT KERAS DAN ADA YANG PURA-PURA GILA. KEMUNCULAN GADIS-GADIS MEMBUAT BINGUNG SEMUA ORANG).

PENGAWAL RAJA : Kenapa semua jadi aneh? Kemana gadis-gadis cantik dari
desa Sedenok?
GADIS : Gusti…kemari… Cantik… menanti….
Gusti…kemari… Cantik… menanti…
PENGAWAL RAJA : Hei jangan kemari. Pergi. Gusti bagaimana ini?

(PENGAWAL RAJA LARI KETAKUTAN. JIJIK MUNGKIN).

JAYANEGARA : Hentikan!

(SEMUANYA SEKETIKA DIAM. BERHENTI DAN MEMATUNG. MEREKA SEAKAN
TERHIPNOTIS DENGAN PERKATAAN JAYANEGARA. JAYANEGARA TIBA-TIBA BERUBAH. YANG SEMULA BURUK RUPA KINI MENJADI RUPAWAN. SEMUA GADIS TERPESONA).

PENGAWAL RAJA : Apa? Jadi kalian hanya berpura-pura saja? Gak ilok! (kepada
Jayanegara) Bagaimana Gusti? Siapa yang anda pilih menjadi Ratu?
GADIS : Pilih saya.
GADIS : Saya saja.
GADIS : Jangan saya saja.
PENGAWAL RAJA : Diam semuanya!

JAYANEGARA MENUNJUK

JAYANEGARA : Aku pilih dia.
MENIK : Aku?

(GADIS-GADIS TERHENYAK. MEREKA TAK PERCAYA BAHWA MENIK LAH YANG DIPILIH OLEH GUSTI JAYANEGARA).

GADIS : Mbakyu maafkan aku.
GADIS : Mbakyu maafkan kami. Kami kualat.

RUMAH EYANG

EYANG : Jadi begitulah akhir kisahnya. Menik dipersunting Jayanegara. Jadi Mardi cucuku, janganlah kamu kurang ajar dengan orangtua. Paham Di?

(MARDI MELARIKAN DIRI).

EYANG : Lho Di? Kok ilang? Dasar Mardi. Waktunya sholat magrib malah kluyuran. Gak ilok!

TAMAT

Post a Comment for "Naskah Drama [Gak Ilok]"