Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

MENGOLAH INFORMASI DALAM CERAMAH

MENGOLAH INFORMASI DALAM CERAMAH

Ceramah apa saja yang telah kamu dengarkan pada hari ini?
Memang kehidupan kita tidak bisa lepas dari mendengarkan atau “tiada hari tanpa menyimak”.

Tidak salah juga apabila setiap hari kita banyak menyimak ceramah. Dari situlah kita memperoleh banyak pengetahuan dan wawasan. Di sekolah dan di lingkungan masyarakat, perbanyaklah menyimak ceramah karena bermanfaat dan sangat sayang jika dilewatkan!
Teruslah menyimak ceramah walaupun banyak godaan dalam suasana menyimak ceramah tersebut. Sesekali, kamu pun dapat bergiliran menjadi penceramah.

mengolah informasi

Untuk membekali kemampuanmu, pada bab ini kamu akan belajar:
  1. mengidentifikasi informasi berupa permasalahan aktual dalam ceramah;
  2. menyusun bagian-bagian penting dari permasalahan aktual;
  3. menganalisis isi, struktur, dan kebahasaan dalam ceramah; dan
  4. mengonstruksi ceramah tentang permasalahan aktual dengan memperhati-kan unsur kebahasaan dan struktur yang tepat.
Dengan memperhatikan hal tersebut, dapatlah kita simpulkan bahwa yang dimaksud dengan ceramah adalah pembicaraan di depan umum yang berisi penyampaian suatu informasi, pengetahuan, dan sebagainya.

Yang menyampaikan adalah orang-orang yang menguasai dibidangnya dan yang mendengarkan biasanya melibatkan banyak orang.
Medianya bisa langsung ataupun melalui sarana komunikasi, seperti televisi, radio, dan media lainnya.

Selain itu, ada pula yang disebut dengan pidato dan khotbah. Untuk memahami kedua hal tersebut, cermatilah perbedaan di antara keduanya.
  1. Pidato adalah pembicaraan di depan umum yang cenderung bersifat persuasif, yakni berisi ajakan ataupun dorongan pada khalayak untuk berbuat sesuatu.
  2. Khotbah adalah pembicaraan di depan umum yang berisi penyampaian pengetahuan keagamaan atau praktik beribadah dan ajakan-ajakan untuk memperkuat keimanan.
Contoh pidato;

Bapak-bapak dan Ibu-ibu yang saya hormati,
Sebentar lagi kita akan sampai pada hari yang sangat bersejarah, yaitu tanggal 10 November atau yang disebut dengan Hari Pahlawan. Pada hari itu kita seluruh bangsa Indonesia akan mengenang kembali peristiwa besar sebagai momentum sejarah yang terjadi di Surabaya pada tanggal 10 November 1945.

Pertempuran hebat telah terjadi pada saat itu antara para patriot bangsa yang gagah berani melawan tentara Sekutu. Betapapun lengkap senjata tentara Sekutu, tetapi tidak sedikitpun bangsa Indonesia merasa takut dan kecil hati. Padahal pada waktu itu senjata yang kita miliki sebagian besar hanyalah bambu runcing. Sementara itu, pihak musuh telah menggunakan senjata-senjata berat dan modern.

Akan tetapi, dengan bekal semangat yang menggelora serta keyakinan yang kuat, tak setapakpun mereka mundur bahkan terus maju menantang maut.
Hadirin yang berbahagia,

Kita yakin bahwa para pejuang yang gugur di medan pertempuran di Surabaya tanggal 10 November 1945 melawan tentara sekutu yang angkuh dan angkara murka itu mati syahid.

Oleh sebab itu, sudah sewajarnyalah jika kita bangsa Indonesia menghormati jasa mereka dengan memanjatkan doa kepada Allah agar arwah mereka diterima-Nya dengan kemuliaan yang setinggi-tingginya. Semoga mereka diampuni segala dosanya dan dilimpahi rahmat yang sebanyak-banyaknya.

Di samping itu perlu kita ketahui bahwa menghormati jasa para pahlawan bukan saja kita harus mendoakan mereka, tetapi yang lebih penting lagi ialah meneladani mereka dengan penuh semangat serta meneruskan perjuangan mereka dengan tekad yang bulat. Barangkali akan menyesallah mereka jika para generasi muda tidak berani menegakkan kebenaran dan keadilan serta tidak berani menyirnakan kemungkaran.

Saudara-saudaraku yang berbahagia,

Bukanlah bangsa yang besar, jika kita tidak bisa menghormati para pahlawan yang telah gugur mendahului kita. Keberanian dan tekad mereka, kita jadikan cermin pemandu yang dapat membimbing kita menuju kepada keutamaan amal dan menyemangati kita untuk berjuang dalam usaha membangun negara dan bangsa yang aman, tenteram, dan sentosa.

Akhirnya, marilah kita panjatkan doa semoga arwah para pahlawan kita diterima di sisi Allah dengan kemuliaan yang setinggi-tingginya. Kemudian, semoga kita dan anak cucu kita bisa mengambil suri teladan untuk diamalkan dalam membangun negara yang aman, sentosa, adil, dan makmur.

Jenis-jenis informasi dapat dikategorikan sebagai berikut;
1. Informasi berdasarkan fungsi yaitu informasi yang bergantung pada materi dan juga kegunaan informasi.
Yang termasuk informasi jenis ini adalah informasi yang menambah pengetahuan, informasi yang mengajari pembaca (informasi edukatif ), dan informasi yang hanya menyenangkan pembaca yang bersifat fiksional (khayalan).
Informasi yang menambah pengetahuan, misalnya, tulisan tentang pergantian kurikulum. Informasi edukatif, misalnya, tulisan tentang teknik belajar yang jitu.
Selanjutnya, informasi yang menyenangkan, misalnya, cerita pendek, karikatur, dan komik.
2. Informasi berdasarkan format penyajian yaitu informasi berdasarkan bentuk penyajian informasinya. Di media massa dikenal berbagai bentuk penyajian yaitu dalam bentuk tulisan, foto, kartun, ataupun karikatur. Dalam bentuk tulisan dikenal bentuk berita, artikel, karangan khas (feature), resensi, kolom, dan karya fiksi.
3. Informasi berdasarkan lokasi peristiwa yaitu informasi berdasarkan tempat kejadian peristiwa berlangsung. Dengan demikian, informasi dibagi menjadi informasi daerah, nasional, dan mancanegara.
4. Informasi berdasarkan bidang kehidupan yaitu informasi berdasarkan bidang-bidang kehidupan yang ada. Bidang-bidang yang biasanya dibedakan itu, misalnya pendidikan, olahraga, musik, sastra, budaya, dan iptek.
5. Informasi berdasarkan bidang kepentingan yaitu dapat dibedakan menjadi empat jenis yaitu sebagai berikut;
  • Informasi yang menyangkut keselamatan atau kelangsungan hidup pembaca.
  • Informasi yang menyangkut perubahan dan berpengaruh pada kehidupan pembaca.
  • Informasi tentang cara atau kiat baru dan praktis bagi pembaca untuk meningkatkan kualitas hidupnya.
  • Informasi tentang peluang bagi pembaca untuk memperoleh sesuatu.
Menemukan Kalimat Majemuk Bertingkat dalam Teks Ceramah

Cuplikan pidato atau ceramah dibentuk oleh kalimat yang panjang-panjang. Hal itu karena kalimat-kalimatnya dibentuk oleh gabungan dua buah kalimat atau lebih. Hasil penggabungan itu kemudian membentuk kalimat baru. Salah satunya berupa kalimat majemuk bertingkat.
Adapun yang dimaksud dengan kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang memiliki lebih dari satu klausa dan hubungan antara klausa tidak sederajat. Salah satu unsur klausa ada yang menduduki induk kalimat, sedangkan unsur yang lain sebagai anak kalimat.

Kalimat majemuk bertingkat terbagi kedalam beberapa jenis, antara lain sebagai berikut.;
1. Kalimat majemuk hubungan akibat, ditandai oleh kata penghubung sehingga, sampai-sampai, maka.

Contoh:
  • Ia terlalu bekerja keras sehingga jatuh sakit.
  • Penjelasan diberikan seminggu sekali sehingga anak-anak dapat mengerjakan tugas-tugas mereka dengan teratur.
2. Kalimat majemuk hubungan cara, ditandai oleh kata penghubung dengan.

Contoh:
  • Kejelasan PSMS Medan berhasil mempertahankan kemenangannya dengan memperkokoh pertahanan mereka.
  • Dengan cara menggendongnya, anak itu ia bawa ke rumah orang tuanya.
  • Pemburu itu menunggu di atas bukit dengan jari telunjuknya melekat pada pelatuk senjatanya.
3. Kalimat majemuk hubungan sangkalan, ditandai oleh konjungsi seolah-olah, seakan-akan.

Contoh:
  • Keadaan di dalam kota kelihatan tenang, seolah-olah tidak ada suatu apa pun yang terjadi.
  • Dia diam saja seakan-akan dia tidak mengetahui persoalan yang terjadi.
  • Ia pun menghapus wajahnya seakan mau melenyapkan pikirannya yang risau itu.
4. Kalimat majemuk hubungan kenyataan, ditandai oleh konjungsi padahal, sedangkan.

Contoh:
  • Pura-pura tidak tahu padahal dia tahu banyak.
  • Para tamu sudah siap, sedangkan kita belum siap.
5. Kalimat majemuk hasil, ditandai oleh konjungsi makanya.

Contoh:
  • Tempat ini licin, makanya Anda jatuh.
  • Yang datang berwajah seram, makanya saya lari ketakutan.
6. Kalimat majemuk hubungan penjelasan, ditandai oleh kata penghubung bahwa, yaitu.

Contoh:
  • Berkas riwayat hidupnya menunjukkan bahwa dia adalah seorang pelajar teladan.
  • Kebun ini telah dibersihkan ayah, yaitu dengan memangkas dan menebang belukar yang tumbuh di sekitarnya.
  • Peristiwa tersebut menggambarkan bahwa ada dua kelompok siswa yang memiliki sikap berbahasa yang berbeda di sekolah tersebut.
7. Kalimat majemuk hubungan atributif, ditandai oleh konjungsi yang.

Contoh:
  • Pamannya yang tinggal di Bogor itu, sedang dirawat di rumah sakit.
  • Istrinya yang datang bersama dia itu, seorang insinyur.
  • Laki-laki yang berbaju putih itu adalah kakekku dari Ibu.
  • Kelompok pertama adalah mereka yang kurang memiliki keperdulian terhadap penggunaan bahasa yang baik dan benar.
  • Hal ini tampak pada ragam bahasa yang mereka gunakan yangmenurut sindiran siswa kelompok kedua sebagai ragam bahasa Kampung Rambutan.
Setelah kalian membaca dan memahami materi tersebut diatas, sekarang jawablah pertanyaan Ulangan Harian ke 3 dibawah ini !

Lengkapilah kalimat-kalimat majemuk di bawah ini dengan kata penghubung yang tepat!
1. Kak Agus memberi minuman pada seorang kakek ... sedang duduk di bawah pohon rambutan itu.
2. Mereka memperkirakan ... hari ini akan hujan dengan sangat lebat.
3. Dia mengatakan tidak punya uang... saya tahu bahwa dia itu baru gajian.
4. Minggu depan ibu ingin berwisata ke Jakarta, ... kami ingin ke Yogyakarta.
5. Bu Marini akan memberi tahu suaminya ... meneleponnya nanti malam.
terima kasih, semoga bermanfaat !

Post a Comment for "MENGOLAH INFORMASI DALAM CERAMAH"